Menentukan kapan
waktu berkunjung ke Jepang, silakan baca postingan sebelumnya.
Akihabara Electric Town
Akihabara Electric Town
Tokyo Tower
Stasiun JR Tokyo (Marunouchi central gate)
Itinerary yang sederhana
kira-kira seperti berikut. Berkeliling kota Tokyo saja selama 2 hari. Lokasi yang ramai dikunjungi seperti Harajuku, Meiji Jingu, area
pertokoan Shibuya dan Ginza, Electric Town Akihabara, Imperial Palace, Tokyo
Tower, Asakusa, Odaiba dan yang lainnya. Berkeliling di Tokyo bisa dengan
menggunakan 1-day pass untuk kereta JR seharga 730 yen. Sedangkan yang sedikit
jauh di luar kota Tokyo seperti Yokohama (ongkos sekitar 500 yen sekali jalan) dan
Kamakura (ongkos sekitar 800 yen sekali jalan) atau ke Nikko yang memiliki
situs warisan budaya dunia (Nikko Pass untuk 2 hari seharga 3600 yen, beli di stasiun Tobu Asakusa).
Ke Gunung Fuji diluar
musim pendakian (Juli-Agustus) hanya dibolehkan hingga ke Kawaguchiko 5th
Station. Atau sebaiknya ke area Danau Kawaguchiko yang dekat dengan Gunung
Fuji. Perjalanan dari Tokyo dengan kereta lokal sekitar 3 jam, dengan biaya sekitar 2500 sekali
jalan. Kalau untuk sekedar melihat-lihat
pemandangan Gunung Fuji dari dekat, sehari cukup.
Dari Tokyo dengan
bus malam Willer Express menuju ke Kyoto. Sekitar 7-8 jam perjalanan dengan biaya sekitar
5000~6000 Yen. Di Kyoto 2-3 hari sudah cukup untuk mengunjungi beberapa lokasi
yang populer seperti Kinkaku-ji, Kyomizudera, Futarasan Jingu dan banyak lagi. Dari
Kyoto juga bisa menuju Nara sekitar 45 menit dengan kereta lokal. Seharian di
Nara kemudian malamnya pulang ke Kyoto.
Dari Kyoto ke
Osaka hanya sekitar 30 menit dengan kereta lokal (540 yen sekali jalan). Dan
dari Osaka ke Kobe juga sekitar 30 menit (350 yen sekali jalan). Mungkin bisa
mengatur agar menginapnya di Osaka saja. Sehari berkeliling kota Osaka dan
sehari lagi berkunjung ke Kastil Himeji di Kobe. Kemudian pulang melalui
Bandara Kansai di Osaka. Itinerary di atas bisa diatur sebaliknya jika
berencana tiba di Kansai dan pulangnya dari Tokyo.
Jika akan mengunjungi
beberapa kota tujuan lain yang lebih jauh di luar jalur itineray di atas, maka
mungkin perlu mempertimbangkan untuk membeli Japan Rail (JR) Pass. JR Pass disediakan
khusus untuk turis dan hanya bisa dibeli vouchernya di luar Jepang. Silakan
baca ketentuan mengenai JR pass di link ini. JR Pass berlaku untuk semua
jaringan kereta JR di Jepang, termasuk kereta Shinkansen Hikari dan Kodama, serta
beberapa jaringan JR bus dan kapal ferry. Kedua jenis Shinkansen ini sama saja
dengan Nozomi, dengan sedikit lebih banyak stasiun berhentinya. Tetapi sudah
cukup cepat untuk bisa menghemat waktu perjalanan. Dengan JR pass ini, strategi
mengatur itinerarinya sedikit beda. Karena yang termurah saja sekitar 28.300 Yen atau sekitar 3.5 juta rupiah dan
hanya valid untuk 7 hari. Manfaatkan masa valid 7 hari JR pass semaksimal mungkin.
Dengan JR pass
anda bisa mengatur agar mengunjungi semua lokasi yang jauh terlebih dahulu, yang di jangkau
oleh Shinkansen, pada 7 hari pertama. Misalnya hari pertama
berkunjung ke Hiroshima dari Tokyo dan sore atau malamnya kembali ke Tokyo. Sebagai
gambaran, bahwa tiket Shinkansen untuk Tokyo-Hiroshima itu sekitar 18000 yen. Pergi
dan baliknya sudah 36000 yen. Di hari pertama saja JR pass anda sudah termanfaatkan
dengan maksimal. Hari Kedua hingga hari ketujuh serasa naik Shinkansen gratis saja,
bisa di gunakan untuk mengunjungi kota-kota jauh lainnya sesuai rencana
itinerary anda tanpa perlu menginap, seperti Nagoya, Nagano, Niigata, Sapporo, Sendai, Fukuoka, Nagasaki, dan
lainnya. Dengan cara seperti itu kita bisa menghemat waktu perjalanan dan tidak perlu pindah-pindah hostel, karena sore atau malamnya bisa balik lagi ke Tokyo, menghemat waktu berkeliling hanya untuk mencari penginapan jika mesti pindah-pindah hostel, dan tentunya hemat tenaga. Setelah hari ketujuh atau hari ke delapan baru menggunakan itinerary
seperti yang di atas, keliling Tokyo, Yokohama, Kyoto, Osaka dan sekitarnya
tanpa perlu menggunakan JR Pass.
Traveling hemat di
Jepang menurut saya sangat cocok buat para pelancong yang sangat mobile alias gesit dan
kuat berjalan kaki. Gaya traveling anda juga menentukan besar pengeluaran anda. Melihat sebanyak-banyaknya dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dengan biaya semurah-murahnya.
Pemandangan malam kota Tokyo dari Odaiba
Salam,
Takbir
Pemandangan malam kota Tokyo dari Odaiba
Salam,
Takbir