Wednesday, February 4, 2009

Russia dan Perang Dunia Kedua


Minggu lalu ada 2 kejadian penting yang diperingati oleh rakyat Russia. Yang pertama adalah pada tanggal 27 Januari 2009, peringatan tentang perjuangan para tentara merah Russia yang mati-matian dalam mempertahankan kota Leningrad atau yang sekarang dikenal sebagai Sank Peterburg (Санк Петербург), dari invasi tentara Nazi Jerman. Pengepungan yang dilakukan oleh Jerman selama 2 tahun, dimulai pada bulan Juli 1941, hingga akhirnya bisa dibebaskan pada 1943. Peristiwa ini begitu berkesan bagi rakyat Russia, karena dalam perang ini mereka kalah segalanya dari tentara Jerman. Kota Leningrad sama sekali terisolasi akibat pengepungan. Penduduk kota tidak hanya menghadapi gempuran tentara Jerman tapi juga gempuran rasa lapar yang amat sangat akibat terputusnya suplai makanan. Tapi dengan semangat juang yang pantang menyerah akhirnya mereka mampu mengusir tentara Jerman. Teringat kisah heroik pahlawan-pahlawan kita di Surabaya pada 11 november 1945, dengan senjata seadanya mampu mengusir tentara sekutu yang lebih lengkap persenjataannya. Ketika sekarang suhu lagi-lagi drop ke -20C, teman-teman di sini menceritakan, bahwa pada perang dunia kedua, para tentara Russia harus berperang walaupun suhu waktu itu mencapai -40C. Suhu dingin itupula lah yang membantu mereka berhasil mengusir tentara Jerman. Dan juga mengusir Napolean dari niat untuk menguasai Russia.

Sebenarnya sejarah tentang keterlibatan Russia dalam perang dunia kedua masih diperdebatkan dan didiskusikan. Karena dari data sejarah, Russia bukanlah pihak yang semata-mata diserang oleh Jerman, tapi juga pihak yang mempersiapkan diri untuk melakukan Invasi untuk menguasai eropa dan selanjutnya dunia. Pada akhir tahun 1930an dan awal 1940, Russia dipimpin oleh seorang diktator yang ambisius yang berpaham komunis, Joseph Stalin. Di masa kekuasaan Stalin, Russia bertransformasi dari Negara yang agraris menjadi Negara dengan industri militer. Pada tahun 1939, jumlah tentara yang direkrut berlipat, semula sekitar 2 juta menjadi 5,5 juta tentara, dengan 150 ribu di antaranya adalah para pilot pesawat tempur. Di masa itu pula jam kerja bertambah, semula 10 jam jadi 12 jam, 7 hari seminggu, untuk mengejar persiapan mereka menginvasi Eropa. Para tentara Russia bersiap-siap di perbatasan dengan Negara-negara Eropa, pabrik-pabrik senjata dan amunisi banyak dibangun dekat dengan perbatasan dengan tujuan agar distribusi ke garis depan bisa lebih cepat.

Perang dunia kedua sendiri dipicu oleh invasi Jerman ke Polandia. Tentara Nazi Jerman merupakan pasukan tempur yang paling efektif dan memiliki perlengkapan tempur yang paling canggih dimasa itu. Sebelum invasi ke Polandia, Jerman (Hitler) telah mengikat perjanjian non-agressi dengan Russia, dalam hal ini Stalin. Stalin waktu itu berada dalam posisi yang bisa mencegah terjadinya perang dunia kedua, tapi dia tidak melakukannya. Karena meletusnya perang di eropa barat merupakan hal yang dia inginkan. Inggris dan Perancis memberikan ultimatum kepada Jerman, bahwa jika Jerman menginvasi Polandia, maka mereka akan melibatkan diri dalam perang melawan Jerman. Selama perang berlangsung antara Jerman dan Inggris, Russia terus mempersiapkan angkatan perangnya sambil menunggu kedua pihak tersebut kepayahan dan kehabisan perbekalan. Hitler sendiri memang dari awal ingin menginvasi Russia, tapi perang dengan Inggris menunda niat tersebut, hingga Hitler menyadari pergerakan tentara Russia di perbatasan yang bisa mengancam di kemudian hari. Hingga akhirnya Hitler memutuskan untuk menginvasi Russia pada 22 Juni 1941, hanya sekitar 2 minggu dari jadwal yang direncanakan Stalin untuk melakukan agresi militer besar-besaran ke negara-negara Eropa Barat, terutama ke Jerman hingga ke Spanyol. Hitler menghadapi Inggris di Barat dan Russia di Timur. Tapi walaupun begitu, tentara Jerman yang terlatih dan bersenjata lengkap mampu membuat tentara Russia yang terkejut akibat serangan yang tiba-tiba, kalang kabut. Angkatan perang yang dipersiapkan untuk menaklukkan Eropa akhirnya hancur berantakan, dari total 100 persen persiapan, tersisa 15 persen dalam 3 bulan untuk bertahan melawan gempuran tentara Nazi. Termasuk pabrik-pabrik senjata dan amunisi. Doktrin agresif tentara Russia berubah jadi strategi bertahan. Strategi yang tidak pernah mereka persiapkan sebelumnya. Kekalahan telak dalam beberapa bulan awal peperangan menjatuhkan moral tentara Russia. Banyak yang menjadi tawanan dan mati karena kelaparan dan banyak juga yang lari meninggalkan posnya karena ketidaksiapan menghadapi sernagn tiba-tiba. Semangat perlawanan rakyat Russia bangkit setelah mereka menyadari bahwa pendudukan tentara Jerman masih jauh lebih buruk dari pada diktator Stalin. Nazi dengan ideology rasis-nya membantai para penduduk dan memasukkan mereka ke penjara hingga mati karena kelaparan dan kedinginan. Kisah para tawanan dan penduduk desa yang berhasil meloloskan diri dari penjara ataupun pengepungan tentara Jerman, bagaimana mereka disiksa dan dibiarkan mati kedinginan, menjadi bahan propaganda untuk memancing semangat patriotisme rakyat Russia agar merasa terpanggil untuk membela tanah air mereka. Pemerintah Russia yang komunis yang sebelumnya melarang adanya agama (pada masa komunis, jumlah gereja berkurang drastis dari 5000 menjadi cuma 50 gereja yang aktif), akhirnya meminta bantuan kepada gereja Orthodoks agar memompa semangat juang para tentara dan rakyat Russia. Perjuangan yang heroik terjadi di seantero wilayah Rusia (film yang pernah saya tonton salah satunya adalah Enemy of The Gates, yang menggambarkan perjuangan rakyat Russia melawan tentara Jerman). Selama berabad-abad sebelumnya, tentara dan rakyat Russia terkenal dengan kegigihannya dan kemampuannya bertahan dalam kondisi yang sulit. Hal itu merupakan bagian dari budaya masyarakat Russia, salah satunya kemampuan mereka bertahan hidup menghadapi musim dingin yang kadang sangat kejam. Hingga akhirnya mereka berhasil mengusir tentara Jerman kembali ke Berlin.

"One of the great laws of war is Never invade Russia" - Field Marshal Bernard Montgomery (Jenderal Inggris yang memimpin tentara Sekutu dalam perang dunia kedua).

Dan akhir dari perang dunia kedua, kekuatan militer Russia mampu pulih dengan lebih cepat, melahirkan Uni Soviet sebagai sebuah kekuatan militer super power dunia yang hanya mampu diimbangi oleh Amerika Serikat untuk beberapa dekade selanjutnya, dan mungkin hingga kini.

Satu catatan menarik, bahwa kini Russia tidak menempatkan pabrik-pabrik senjatanya dekat dengan perbatasan, tapi di tengah-tengah wilayah Russia, salah satunya di Nizhny Novgorod, the Heart of Russia. Mungkin mereka mengambil pelajaran dari perang dunia kedua, ketika semua pabrik senjata yang mereka bangun dengan susah payah, dengan mudah dihancurkan oleh tentara Jerman hanya dalam beberapa bulan saja.


Wallahualam,

Takbir

1 comment:

Unknown said...

Membantu sangat buat historical-fic saya, kak! Terimakasih :))