Yokohama awalnya adalah sebuah desa nelayan kecil di pesisir selatan teluk Tokyo. Menjelang akhir periode Edo (Tokugawa) sekitar 1850-an, Jepang mulai membuka hubungan perdagangan dengan dunia luar. Pelabuhan Yokohama dibuka pada 1859, dan Yokohama-pun berubah menjadi pelabuhan internasional, dimana kapal-kapal asing berlabuh. Dari desa kecil berubah menjadi pusat perdagangan internasional dan kawasan industri. Sekarang ini pun pusat bisnis kota Yokohama letaknya masih disepanjang pesisir laut.
Sesuai dengan rekomendasi dan peta yang saya dapatkan dari pusat informasi turis di stasiun Sakuragicho, saya mencoba jalur yang bisa saya selesaikan dengan jalan kaki. Saya mulai dari Kannai, yang jaraknya hanya satu stasiun dari Sakuragicho (Naik JR 130JPY). Dari situ saya berjalan kaki menuju Yokohama Park yang didalamnya juga terdapat Yokohama Stadium. Stadion yang dipake buat pertandingan Baseball. Selain Sumo, Baseball merupakan olahraga yang banyak diminati warga Jepang. Penggemar Baseball masih lebih banyak daripada penggemar sepakbola. Yokohama BayStars merupakan tim Baseball kebanggaan warga sini. Dan ketika saya melewati stadium, terdengar riuh sorak penonton dari dalam stadion. Sedang ada pertandingan melawan tim dari Hiroshima.
Dari situ saya berjalan menuju China Town. Papan petunjuk jalan terdapat di mana-mana yang sangat membantu kita yang mengandalkan peta dalam menentukan arah. Di dalam kawasan ini beraneka macam restauran Cina dan suvenir khas Cina, benar-benar seperti di Cina saja. Sampai udaranya juga, bau dupa dan hio yang dibakar kayak dirumah-rumah atau tempat peribadatan orang Kong Hu Cu. Imigran dari Cina mulai berdatangan ketika pelabuhan Yokohama pertama kali dibuka. Aturan penguasa Jepang ketika itu mengharuskan orang asing, untuk tinggal di area yang telah ditentukan untuk masing-masing suku bangsa. Dengan populasi pendatang yang besar, orang-orang Cina kemudian membangun pusat komunitas dan sekolah-sekolah buat anak-anak mereka. Saat ini sudah sangat sedikit orang Cina asli yang tinggal disini. Banyak yang pergi setelah bencana gempa dahsyat terjadi pada 1923. Seperti halnya China Town yang ada di Negara-negara lain, pintu gerbang dengan dekorasi khas negeri Tiongkok menandai kawasan ini. Ada beberapa pintu masuk ke wilayah ini yang semuanya ditandai dengan pintu gerbang khas.
Keluar dari China Town melalui pintu gerbang Choyomon, saya berjalan menuju Taman Yamashita. Gempa bumi dahsyat pada 1923 melanda Yokohama dan sekitarnya. Puing-puing dan reruntuhan akibat gempa kemudian digunakan untuk menimbun laut yang sekarang dijadikan Taman Yamashita. Di sini tertambat kapal Hikawa-Maru Yokohama. Kapal ini merupakan kapal penumpang yang melayani jalur Yokohama – Seattle, Amerika Serikat, sebelum perang dunia ke-2. Pada masa perang kapal ini beralih fungsi sebagai Rumah Sakit terapung. Kapal ini selamat dari kehancuran di masa perang, dan kemudian difungsikan kembali sebagai kapal penumpang setelah perang berakhir. Kapal ini kemudian ditambatkan secara permanent pada 1960, ketika peringatan 100 tahun pelabuhan Yokohama.
Hikawa-Maru Yokohama dan Yokohama Marine Tower yang berada tidak jauh dari posisi kapal Hikawa-Maru ditambatkan, merupakan 2 ikon utama kota Yokohama.
Patung dewa penjaga laut di taman Yamashita.
Area Minato Mirai (Pelabuhan Masa Depan) dilihat dari taman Yamashita di malam hari. Ditandai dengan komedi putar raksasanya di kawasan Taman Bermain Cosmo Clock 21.
Yokohama Landmark Building merupakan gedung tertinggi di Jepang
Shin Yokohama Festival, 24 September 2011. Mulai dari festival kuliner hingga group street dance.
Wassalam,
タクビール
No comments:
Post a Comment