Untuk menuju Pattaya dari Bangkok, bisa
dengan bus dari Terminal Bis Ekkamai atau dengan mini van yang banyak
ngetem di sekitar Victory Monument untuk berbagai kota tujuan di
Thailand. Saya memilih berangkat dengan minivan yang orang Thailand
menyebutnya dengan microbus. Bangkok-Pattaya ongkosnya 120 Baht
dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Ketika memasuki Pattaya, microbus
ini akan melewati North Pattaya Road kemudian Beach Road dan
pemberhentian terakhirnya di Pantai Jomtien. Saya turun di Pantai
Jomtien, dan naik songteaw lagi ke arah Beach Road, padahal harusnya
bisa turun di situ saja tadi. Dari situ berjalan sebentar ke Walking
Street dan memasuki beberapa gang kecil di mana banyak terdapat
penginapan murah. Akhirnya mendapatkan penginapan dengan harga 500
Baht per malam, sesuai budget, dan kamarnya juga lumayan. Yang paling
penting juga lokasinya yang berada di tengah-tengah pusat kehidupan
malam di Pattaya.
Pattaya dulunya hanya desa nelayan
menjadi tujuan rekreasi para pasukan Amerika Serikat ketika perang
Vietnam pada 1960-an. Pantai Pattaya dipilih salah satunya karena
bisa disinggahi oleh Kapal Perang berukuran besar. Selanjutnya
Pattaya berkembang menjadi lokasi wisata yang ramai dikunjungi oleh
wisatawan lokal dan mancanegara. Industri pariwisata berkembang
pesat, banyak warga Thailand dari wilayah yang lain berdatangan untuk
bekerja dan membuka usaha di Pattaya.
Pattaya saat ini lebih terkenal dengan
kehidupan malamnya. Pusatnya di Beach Road dan Walking Street.
Discotik a go go, pertunjukan bencong, bar beer lebih tersohor
ketimbang pantainya sendiri. Pattaya adalah pusatnya waria alias
wanita kw super di Thailand. Miss Tiffany atau kontes pemilihan waria
tercantik diadakan setiap tahun pada bulan november di Pattaya.
Beach road adalah jalan utama di tepi
pantai sepanjang sekitar 3 Km. Sepanjang jalan berjejer bar beer,
pusat belanja dan hotel yang menghadap ke pantai. Jalur pejalan kaki
di sepanjang tepi pantai saat pagi dan siang hari cukup menyenangkan
berjalan atau mungkin yang saya lihat banyak orang yang jogging,
karena jalannya rindang oleh pohon kelapa yang berjejer. Tapi ketika
sore menjelang malam hingga dini hari berjejerlah para psk yang
menurut saya membuat pejalan kaki menjadi tidak nyaman. Psk wanita
tulen hingga kw super. Para pria hidung belang tanpa ragu
bertransaksi secara terbuka dengan mereka. Jumlah psk sepertinya
lebih banyak dari jumlah pohon kelapa yang ada.
Bar beer yang banyak bertebaran di Pattaya. Di sini para pengunjung akan minum-minum sambil ditemani oleh cewek seksi. Mereka bisa mengajak cewek tersebut untuk kencan dengan membayar sejumlah bayaran kepada pemilik Bar.
Walking street berada di ujung Beach
road. Di sinilah pusat detak kehidupan malam di Pattaya. Siang hari,
kendaraan boleh melalui jalan ini. Tapi ketika malam ditutup untuk
kendaraan dan hanya ditujukan untuk pejalan kaki. Di kiri kanan jalan
berjejer restauran makanan laut, bar dengan pertunjukan musik, alunan
musik disco berdentam dari dalam a go go bar. Para calo di sepanjang
jalan menawarkan pertunjukan a go go bar yang tidak lain berupa
discotik dengan wanita nyaris bugil menari di dalamnya.
Walking street di siang hari.
Pattaya juga mempunyai tempat-tempat
lain yang lebih 'bersahabat' untuk keluarga dengan anak kecil. Ada
Museum Ripley's Believe It Or Not, Underwater World, Peternakan
Buaya, dan berbagai taman bermain untuk anak. Beberapa sisi pantai
yang lain juga lebih cocok buat rekreasi keluarga. Banyak orang
Bangkok yang berlibur ke Pattaya pada akhir pekan atau hari libur
karena jaraknya yang tidak jauh.
Di atas bukit yang tertinggi di sekitar
pantai Pattaya terdapat patung Buddha besar.
Wassalam,
Takbir
No comments:
Post a Comment