Mesjid Nizhniy Novgorod
Pengaruh Islam
melalui penaklukan mencapai wilayah Asia Tengah, tetapi tidak sampai
menaklukkan wilayah Volga. Bagaimana sampai penduduk Volga Bulgar, yang mendiami
wilayah Kazan atau Tatarstan sekarang ini, memeluk agama Islam belum bisa saya
ketahui dengan pasti. Tapi muslim Volga mengikuti mazhab Hanafi, mazhab yang
mayoritas dianut muslim Asia Tengah. Jadi penyebarannya kemungkinan besar dari
pengaruh muslim di Asia Tengah. Catatan sejarah yang paling banyak digunakan
sebagai referensi adalah catatan Ahmad Ibn Fadlan, seorang utusan Khalifah
Baghdad ke Volga Bulgar atas permintaan penguasa Volga Bulgar. Ibn Fadlan
berangkat dari Baghdad dengan misi untuk membantu mendirikan benteng dan
mengajarkan hukum Islam dengan membawa serta beberapa Qadi atau hakim yang
mengerti hukum Islam. Ibn
Fadlan tercatat tiba pada tahun 922, dan ketika dia tiba penduduk Volga Bulgar
sudah muslim. Terdapat mata
uang Dirham bercap nama Khalifah Baghdad dengan angka tahun 902. Jadi
kemungkinan mereka menganut Islam sebelum tahun tersebut.
Sedikit detail
dari catatan perjalanan Ibn Fadlan: ”Ketika kami berjarak 2 hari dari Bulgar, raja mengirimkan utusannya bersama anak-anak dan saudara mereka untuk
menyambut kami. Kami dijamu dengan roti, daging dan jelai (padi-padian yang
bijinya keras) yang menyenangkan kami. Ketika kami berjarak 2 farsah (11.5 KM),
sang raja menemui kami secara langsung. Ketika dia melihat kami, dia turun dari
kudanya dan mengucap terima kasih kepada Allah atas kekuasaan dan
kebesaran-Nya. Tanpa kami sangka dia memperlihatkan mata uang Dirham yang dia
simpan di kantong lengannya. Dia lalu memberikan tembakau kepada kami”. Sumber:
http://www.kroraina.com/fadlan/volga_b.txt
Kalau penduduk
Kaukasus terlihat lebih mirip orang Turki dan Iran, penduduk Kazan atau
Tatarstan sangat mirip dengan penduduk etnik Rusia. Bagi saya, sangat sulit
membedakannya. Mereka berkulit putih, berambut coklat pirang dan bermata biru seperti etnik Rusia. Di Rusia
mereka disebut orang Tatar. Saya ketawa ketika Sergey, pengurus Hostel I&I
di Kazan tempat saya menginap, bilang kalau nama saya dan nama mahasiswa Malaysia
yang datang bersama saya mirip dengan nama-nama orang Tatar. Tatar atau Tartar sebenarnya
nama salah satu suku Mongol yang berasal dari area China Utara. Karena Mongol
pernah berkuasa di sebagian besar wilayah Rusia, lalu menjadikan Kazan sebagai
pusat pemerintahan dan penguasa Mongol Golden Horde, Berke Khan (cucu Jengis
khan dari putera pertamanya Jochi) menganut Islam, maka penduduk Kazan yang
Muslim identik sebagai orang Tatar bagi orang Rusia. Saat ini ada beberapa
gerakan yang ingin mengembalikan identitas muslim Kazan sebagai orang Volga
Bulgar, bukan orang Tatar.
Muslimah Kazan
Muslimah di Chegem, Balkaria, Kaukasus
Rombongan muslimah Makhachkala sehabis mengikuti acara walimah di Mesjid Besar Makhachkala, Dagestan
Mesjid di sekitar pemukiman Tatar di Kazan
Mesjid Jami Saint Peterburg
Etnik Rus yang berpusat di Kiev (Ukraina) ketika dipimpin oleh Vladimir I, pada tahun 987 memutuskan untuk meninggalkan agama pagan dan akan memilih salah satu agama langit dari bangsa-bangsa di sekitarnya. Dia kemudian mengirimkan utusan ke berbagai tempat, termasuk ke Volga Bulgar. Ada juga versi yang mengatakan Volga Bulgar yang mengirim utusan untuk mengajak Vladimir menerima Islam. Setelah utusan kembali kepada Vladimir, mereka melaporkan bahwa kehidupan muslim di Volga Bulgar tidak ada yang menarik, yang ada hanya kesedihan dan bau busuk. Dan yang paling tidak sesuai dengan kebiasaan orang Rus adalah mereka melarang minuman yang memabukkan dan daging babi. Vladimir mengatakan:”minum (vodka) adalah kesenangan orang Rus, kita tidak bisa hidup tanpa itu”. Utusan ke wilayah Khazar yang merupakan kerajaan Yahudi juga memberikan laporan yang tidak membuatnya terkesan. Dia mengatakan bahwa Yahudi kehilangan Jerusalem adalah bukti bahwa mereka telah ditinggalkan Tuhan. Utusan dari kerajaan Jerman untuk melihat Katolik di sana juga tidak mendapat kesan yang mendalam. Mereka melaporkan tidak ada keindahan disana. Beda halnya dengan utusannya yang kembali dari Konstantinopel, ibukota Byzantine dan juga pusat kristen Orthodoks. Mereka melaporkan kemegahan gerejanya dan keagungan setiap ritual keagamaan yang dilakukan, sehingga mereka merasa tidak tahu lagi bagaimana menjelaskannya, apakah mereka masih di dunia atau sudah di surga. Laporan itu membuat Vladimir terkesan. Satu faktor lain yang akhirnya membuat Vladimir memutuskan memilih Orthodoks adalah dia ingin menikahi Putri Anna, saudari Kaisar Byzantine.
Lukisan rekaan, pembaptisan Vladimir I
Muslimah Kazan
Muslimah di Chegem, Balkaria, Kaukasus
Rombongan muslimah Makhachkala sehabis mengikuti acara walimah di Mesjid Besar Makhachkala, Dagestan
Mesjid di sekitar pemukiman Tatar di Kazan
Mesjid Jami Saint Peterburg
Etnik Rus yang berpusat di Kiev (Ukraina) ketika dipimpin oleh Vladimir I, pada tahun 987 memutuskan untuk meninggalkan agama pagan dan akan memilih salah satu agama langit dari bangsa-bangsa di sekitarnya. Dia kemudian mengirimkan utusan ke berbagai tempat, termasuk ke Volga Bulgar. Ada juga versi yang mengatakan Volga Bulgar yang mengirim utusan untuk mengajak Vladimir menerima Islam. Setelah utusan kembali kepada Vladimir, mereka melaporkan bahwa kehidupan muslim di Volga Bulgar tidak ada yang menarik, yang ada hanya kesedihan dan bau busuk. Dan yang paling tidak sesuai dengan kebiasaan orang Rus adalah mereka melarang minuman yang memabukkan dan daging babi. Vladimir mengatakan:”minum (vodka) adalah kesenangan orang Rus, kita tidak bisa hidup tanpa itu”. Utusan ke wilayah Khazar yang merupakan kerajaan Yahudi juga memberikan laporan yang tidak membuatnya terkesan. Dia mengatakan bahwa Yahudi kehilangan Jerusalem adalah bukti bahwa mereka telah ditinggalkan Tuhan. Utusan dari kerajaan Jerman untuk melihat Katolik di sana juga tidak mendapat kesan yang mendalam. Mereka melaporkan tidak ada keindahan disana. Beda halnya dengan utusannya yang kembali dari Konstantinopel, ibukota Byzantine dan juga pusat kristen Orthodoks. Mereka melaporkan kemegahan gerejanya dan keagungan setiap ritual keagamaan yang dilakukan, sehingga mereka merasa tidak tahu lagi bagaimana menjelaskannya, apakah mereka masih di dunia atau sudah di surga. Laporan itu membuat Vladimir terkesan. Satu faktor lain yang akhirnya membuat Vladimir memutuskan memilih Orthodoks adalah dia ingin menikahi Putri Anna, saudari Kaisar Byzantine.
Lukisan rekaan, pembaptisan Vladimir I
Ketika ikut sholat Jumat di Masjid Besar Moscow, muslim yang paling banyak saya lihat adalah dari keturunan Mongol atau yang bertampang Mongoloid. Hal tersebut mendukung pengetahuan saya bahwa Islam juga tersebar melalui keturunan Jengis Khan si penakluk dari bangsa Mongol yang keturunannya pernah menguasai sebagian wilayah Rusia. Sesuai tradisi Mongol, tanah taklukan yang terjauh dari kampung halaman mereka akan diwariskan kepada putera pertama. Putera pertama Jengis Khan bernama Jochi. Tapi, Jochi meninggal lebih dulu dibandingkan Jengis Khan sendiri. Tanahnya yang disebut Ulus Jochi atau Golden Horde diwariskan kepada kedua putera tertuanya Batu dan Berke. Kedua bersaudara ini terus melakukan penaklukan hingga ke Polandia. Wilayah taklukannya dari Asia Tengah, Kaukasus dan Wilayah Rusia hingga ke Polandia. Ketika Batu meninggal, Berke kemudian menggantikannya. Menguasai wilayah yang sebagian besar penduduknya Muslim, menjadikan Berke mengenal Islam. Ketika dia berada di Bukhara (Uzbekistan) dia bertemu rombongan Karavan seorang sufi yang terkenal bernama Sheikh Saifeddin Boharzi. Dia kemudian bertanya tentang kepercayaan Islam dan akhirnya Berke beralih menjadi muslim yang taat.
Islamnya Berke
menjadi salah satu faktor yang konon katanya menyelamatkan Kota Suci Makkah dan
Madinah dari serangan dan penghancuran oleh pasukan Mongol yang lain pimpinan
Hulagu Khan. Seperti dicatat oleh sejarah, pada tahun 1258 Kekhalifahan Baghdad dihancurkan dan
Khalifah terakhir dinasti Abbasiyah dibunuh oleh Hulagu Khan. Tindakan ini membuat Berke yang sudah
muslim marah dan kemudian bersekutu dengan Mamluk Kairo. Gerak maju Hulagu Khan
setelah menghancurkan Baghdad terhenti setelah harus berhadapan dengan Pasukan
Berke Khan. Selain motif kepercayaan, kedua pimpinan Mongol yang masih
bersepupu ini dianggap juga berseteru untuk memperebutkan wilayah Kaukasus.
Tidak ada data
yang pasti mengenai jumlah muslim di Negara Federasi Rusia saat ini, perkiraan
jumlah muslim berdasarkan etniknya kira-kira 20 juta jiwa. Cukup besar jika
dibandingkan dengan total jumlah penduduk Negara Rusia yang sekitar 140 juta
jiwa. Muslim Rusia bisa saya bedakan kedalam 3 kelompok. Muslim Tatar, Muslim
keturunan Mongol, dan Muslim Kaukasus. Etnik Rusia sendiri mayoritas beragama
Kristen Orthodoks. Wilayah Rusia atau dulu Soviet yang penduduknya mayoritas
Muslim Kaukasus dan Mongol menjadi wilayah Rusia yang paling tertinggal soal
ekonomi. Hal ini menyebabkan banyaknya imigran dari wilayah ini atau dari
wilayah ex-soviet yang lain yang membanjiri Moscow, Saint Peterburg dan
kota-kota besar lain di Rusia. Mereka menjadi pekerja ilegal dengan upah
rendah. Secara tidak langsung, migrasi muslim ini yang menjadi faktor semakin banyaknya Mesjid di kota-kota
tersebut. Pemerintah Rusia memberi ijin pembangunan Mesjid atau perluasan Mesjid, karena
tiap hari Jumat atau saat hari raya Ied, jalanan di sekitar Mesjid sering tertutup oleh para muslim yang melaksanakan sholat.
Wallahu alam,
Takbir
3 comments:
salam takbir~ salam ziarah dari nizhny novgorod =)
Salam Aziz,
Lain kali mungkin jumpa kalau melancong ke Bandung. Tapi selesaikan dulu kuliahnya, jangan berlama-lama :)
Subhanallah Mas Takdir sudah sampe ke Rusia. salah satu negeri impian yang ingin kukunjungi. Lihat Muslim disana hati saya jadi adem. Semoga kelak bisa menjejak Rusia.
Post a Comment