Saturday, February 7, 2009

Nizhniy Novgorod, Russia (6 Perjalanan ke Utara)

Selasa, 3 Februari 2009, kurang 2 minggu lagi saya pulang ke Indonesia. Atasan saya di sini mengijinkan, menganjurkan malah, supaya saya ikut salah seorang teman engineer ke site yang jaraknya sekitar 300 KM ke arah utara dari kota Nizhny. Ke lokasi yang merupakan hampir menjadi tempat yang paling utara dari region Nizhegorodskaya (Нижегородская Областъ). Bukan untuk kerja kata beliau, biar saya ikut saja lihat pemandangan dan suasana pedesaan Russia yang sebenarnya, supaya tau dan sambil foto-foto tentunya wehehe... Wuih, tentu saja kesempatan ini tidak saya lewatkan. Tanpa pikir panjang saya iyakan. Padahal temperatur lumayan gila akhir-akhir ini.

Engineer yang menemani saya jalan, namanya Alexey Kudrin. Bukan asli dari Nizhny, dia berasal dari kota Magadan, hampir di area paling timur Russia, letaknya kira-kira di utara Jepang dan Korea. Temperature di sana bisa sampai -40C katanya. Dia kuliah, kerja, dan kemudian nikah dan menetap di kota Nizhny. Pukul 7 pagi kami berangkat dari kota Nizhny, kata Alexey, perjalanan kira-kira selama 3 jam. Perjalanan menuju ke utara ini, kami menyeberangi sungai Oka dan Volga. Sepanjang perjalanan, Alexey dan Dmitri (driver) banyak bertanya tentang Indonesia.

A: Kalau orang Amerika itu ambisius, orang Russia katanya susah senyum, maka orang Indonesia yang kayak gimana?
T: orang Indonesia itu paling murah senyum sedunia, (dan kami pun tertawa...). Masyarakat Indonesia sangat welcome jika ada orang asing yang berkunjung. Begitu rata-rata kesan para wisatawan asing yang pernah berkunjung ke Indonesia terhadap sikap warga kami.
A: Negara apa yang yang menjadi musuh Indonesia.
T: Negara kami tidak punya musuh, tapi kalau negara yang mungkin paling tidak disukai masyarakat Indonesia itu Amerika Serikat dan Israel.
A: Kalau Russia musuh utamanya Amerika serikat dan Inggris.

A: di Indonesia banyak mobil ga?
T: (Wah dia kira negara kita negara yang miskin-miskin amat kali ya.. hehehe.. ) Jumlah populasi penduduk Jakarta saja itu sekitar 10 juta orang, mungkin lebih, dan jumlah kendaraan bermotor sudah lebih banyak dari jumlah penduduknya. Tapi itu cuma di Jakarta saja.
A: (Wah… kaget).
T: Semua jenis mobil ada di Indonesia, dari Ferrari, Humvee, Lamborghini, Mercedes Benz, Ford, ampe yang paling umum, Toyota ada di sana. Tapi kami belum bisa seperti Russia yang sudah bisa bikin mobil produksi dalam negeri. (Mobil produksi Russia, KAMAZ, ikut ajang lomba Paris Dakkar 2009 yang tahun ini dialihkan ke Argentina-Chili karena alasan keamanan)
A: Emang Indonesia perekonomiannya dari bidang apa? Kalo Russia ekspor utamanya itu minyak bumi dan gas.
T: Indonesia juga penghasil minyak bumi. Kami juga punya pertambangan batu bara, emas, dan tembaga. Belum lagi hasil hutannya dan ikan yang berlimpah di lautan. Tapi mayoritas masih berasal dari bidang pertanian. Kami bisa menghasilkan makanan sendiri tanpa harus beli dari negara lain. (pengen bilang kalo sumber devisa terbesar dari para TKI, tapi gak usah ah, malu sendiri ntar, saya kan TKI … wehehehe). Kalau untuk peralatan perang, dari senapan tempur, tank, hingga pesawat tempur, Indonesia beli dari Russia. Jumlah tentara Indonesia sekitar 250 ribu personil.
A: Kalau Russia cuma punya 150 ribu personil tentara, tapi yang siap tiap tahunnya ada sekitar 2 juta orang. Karena adanya wajib militer bagi setiap warga Russia laki-laki yang telah berusia lebih dari 18 tahun, selama satu tahun. Jika tidak ikut wajib militer, akan ditangkap dan dimasukkan ke penjara. Dan selama wajib militer itu, tidak mendapat bayaran, jadi benar-benar mirip sukarelawan tapi setengah hati... hehehe...
T: Berarti kamu sempat ikut wajib militer dong?
A: Kalau gabung dengan para tentara langsung sih tidak, soalnya di perguruan tinggi saya sudah mengambil pendidikan militer jadi tidak wajib ikut lagi.
Sekitar sejam perjalanan, kami memasuki area yang di kiri dan kanan jalan adalah hutan pinus dengan tumpukan salju di dahan-dahannya. Sangat eksotis bagi saya.
A: Di Indonesia agamanya apa?
T: Mayoritas Islam
A: Semuanya muslim? (orang Russia bilangnya muslimain)
T: Tidak semuanya. Sekitar 90 persen dari total populasi. Penduduk Indonesia sekitar 220 juta orang. Ada 6 agama resmi yang diakui negara: Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Dan Indonesia adalah negara dengan komunitas muslim terbesar di dunia.
A: Penduduknya banyak amat. Russia aja yang daratannya sangat luas penduduknya sekitar 110 juta orang.
T: di Indonesia tingkat kelahiran sangat tinggi. Tiap keluarga rata-rata punya 4 orang anak. Bahkan saya punya teman yang saudaranya 15, seayah seibu. Saya sendiri punya 5 orang adik... hehehehe
A: di Russia rata-rata keluarga cuma punya 2 anak. Saya baru punya satu, rencana paling banyak 2 atau 3 sudah cukup... dan apakah orang Indonesia punya istri lebih dari satu seperti orang arab?
T: Rata-rata sih cuma beristri satu. Tapi, punya istri lebih dari satu dibolehkan, dengan syarat istri pertama setuju atau membolehkan. Maksimal 4 orang istri.
A: Kalau di Russia punya istri lebih dari satu, kamu akan ditangkap dan dimasukkan ke penjara.
T: Saya kira beristri lebih dari satu bukan cuma karena agama Islam membolehkan, tapi juga distribusi jumlah penduduk laki-laki dan perempuan mungkin malah sudah lebih dari 1:4 di Indonesia. Dan kalau tidak diperbolehkan untuk menikah lebih dari satu, saya kira akan timbul masalah dengan prostitusi.

Setelah 4 jam perjalanan, akhirnya kami tiba di lokasi pertama. Sitenya berada di tengah ladang, yang sudah tertutup salju. Salju tingginya selutut, seperti berjalan di atas sawah yang berlumpur. Kaki rasanya jadi kesemutan karena dingin, apalagi salju masuk ke sepatu. Kerjaan si Alex hari ini adalah mengubah konfigurasi site 2G yang semula end site menjadi multidrop site. Untuk itu kita mesti mengunjungi beberapa site untuk mengubah cross connection transmisi nya.

Hari ini kami mengunjungi 4 site. Dan siangnya kami mampir makan siang di sebuah warung di sebuah desa yang bernama Shahun-ya (Шахунъя), dan kami melewati sebuah jalan poros di desa tersebut yang namanya jalan Komunistiskaya. Kata Alex, partai komunis, partainya para orang tua... Hehehe... Ketika masuk warung, saya merasa semua mata tertuju pada saya.. jreng-jreng... mungkin sangat jarang sekali ada orang asing yang datang ke kampung mereka. Makan nasi+ayam+jus+roti isi ikan bayar 65 Ruble. Kalau di kota Nizhny makan segitu udah sekitar 150 Ruble.

Selama seharian perjalanan ini, saya benar-benar menikmati pengalaman yang belum tentu akan terulang dikemudian hari. Melihat pemandangan dan suasana pedesaan di Russia. Saya sempat lihat menara air yang luapan airnya membeku. Orang-orang desa pekerjaan utamanya adalah bertani, memancing ikan, dan berburu bebek liar dan burung. Takjub, ternyata masih ada juga manusia yang bisa dan mau hidup di tempat yang jauh dan sangat dingin seperti di sini.

Alexey Kudrin

Wassalam,

Takbir

6 comments:

Anonymous said...

hehehe.. lucu juga ya ditanya siapa musuh negara indonesia...
menurut saya malaisya mas.. sama kayak prancis n inggris yang musuhan :D
btw salam kenal mas

Takbir said...

Indonesia-Malaysia itu ibarat kakak-adik yang suka saling sirik aja. Kita sangat saling membutuhkan... nggak/jangan sampe musuhan lah...

Udah tetanggaan-saudara serumpun lagi...

Unknown said...

Pengin banget kunjungan ke Rusia, Mas Takbir gmn caranya kesana neeh. Saya boleh tahu lbh banyak tentang ltr belakang/profesi anda? saya adalah PNS di Jakarta, sejak kecil memang tertarik sejarah, budaya & politk Rusia, terutama daerah2 yg didiami komunitas muslim

Rizqon (rizqon66@gmail.com)

Takbir said...

Banyak jalan menuju Roma begitu juga Russia. Anggota DPR baru aja ke sana buat studi banding Rumah Susun, anggota angkatan udara pelatihan Sukhoi di kazan, pekerja kontrak sebagai tukang engineer kayak saya siap dilempar ke bagian bumi mana aja, kalo keluarga konglomerat tinggal booking travel agent dijemput berangkat deh..dll. Nah klo mas Rizqon kan PNS tuh, di departemen apa? saran saya, anda cari informasi bea siswa S2 di Pusat Kebudayaan Rusia jalan Diponegoro no.12 Menteng. Tiap tahunnya disediakan sekitar 30-an beasiswa buat mahasiswa Indonesia ke Russia, dan sepertinya berbagai jurusan. Sekalian ikut kursus belajar bahasa Rusia, ada 3 level, setiap level 3 sekitar bulan. 850 ribu rupiah per level (Maks 15 orang per level). Ikut kursus ini worth it banget lah, bukan cuma diajari bahasa rusia tapi juga budaya rusia. Guru yang ngajar (Bu Valentina dan Bu Olga) juga outstanding menurut saya, ngajarin kita setidaknya bagaimana merespon percakapan dengan baik, karna kalo untuk menuntut pendalaman bahasa tdk bisa dalam waktu singkat, secara bahasa rusia lebih kompleks dari bahasa Inggris (bahasa asing yg sedikit saya tau). Mungkin itu aja dulu saran saya, selamat mencari jalan menuju Russia.

dery said...

nice story mas takbir:)

Unknown said...

Info ya mantap. Makasih admin !