Tuesday, December 16, 2008

Nizhny Novgorod, Russia (1)

Senin pagi, 24 November 2008, dari Hotel OKA (Oka ternyata merupakan nama sungai utama yang melalui kota Nizhniy Novgorod) saya berangkat menuju kantor berbekal alamat yang diberikan yaitu Gagarina Avenue 168a. Saya juga meminta tolong ke resepsionis hotel untuk menuliskan alamat tersebut dalam alphabet Cyrilic agar lebih mudah menunjukkan alamatnya kepada supir taksi. Dengan taksi saya tiba di kantor MTS (operator seluler terbesar di Russia) sekitar 15 menit kemudian. Sepintas saya lihat, lalu lintas di kota ini lumayan padat juga. Padahal cuacanya dingin banget. Ketika turun dari taksi, jalan ke kantor tersebut sedikit menanjak dan permukaan jalan tertutupi es yang membeku, membuat saya hampir saja jatuh terpeleset. Masuk ke kantor tersebut, saya bertanya dengan susah payah ke petugas keamanan kantor sambil memperlihatkan LOI saya yang memang dalam bahasa Russia (saya sendiri belum tau isi LOI itu apaan, yang saya tau ada nama saya, tanggal mulai dan selesai ijin kerja saya di Russia).

Dari lantai dua datang seorang pemuda bule Russia, dan memperkenalkan diri. Namanya Daniel atau panggil saja Dan, umurnya masih 22 tahun. Dan kemudian mengantarkan saya ke lantai 2 dan memperkenalkan saya dengan semua engineer MTS di ruangan tersebut dan tentu saja dengan manajer MTS yang juga akan menjadi atasan saya selama ditugaskan di sini, yaitu Alexander Pushkash. Seorang pria jangkung, berambut hitam, dan berkumis. Engineer MTS termasuk manajernya ternyata sangat susah berbahasa Inggris, jadi setiap ada sesuatu yang ingin disampaikan ke saya mesti lewat si Daniel tadi. Untungnya Dan juga orangnya sangat bersedia membantu. Saya juga menanyakan ke Dan di mana saya bisa mencari apartment yang kira-kira dekat dari kantor, tapi Daniel malah menawarkan akan mencarikan saya apartment dengan harga sekitar 20000 Ruble (1 Ruble = Rp. 457). Selain apartment, saya juga menyampaikan ke Daniel apa-apa saja yang saya butuhkan selama di Nizhniy dan khususnya selama bekerja di MTS Nizhniy Novgorod. Saya Cuma membutuhkan SIM card MTS dan tentu saja koneksi ke OSS Ericsson. Sekitar jam 13.00 setelah makan siang (pertama kalinya saya merasakan masakan Russia, rasanya cukup diterima oleh lidah saya, cuma sedikit kurang asin saja saya rasa) Daniel malah mengajak saya ke toko sepatu untuk membeli sepatu khusus musim dingin yang lebih hangat dan tentu saja supaya tidak terpeleset. Daniel serta teman-teman yang lain sangat menyarankan saya untuk ganti sepatu Nike yang saya pakai karena cuaca nanti akan lebih dingin. Akhirnya saya beli sebuah sepatu hangat dengan harga 2080 Ruble (hampir sejuta bo’), itupun sudah termasuk yang murah (kisaran harga di toko itu saya lihat sekitar 1800-4000 ruble). Setelah itu kami bergegas menuju ke gerai MTS untuk mendapatkan SIM card. Untuk kartu perdana ini saya mengisinya dengan 100 Ruble. Saya harap cukuplah buat sekedar SMS-an. Setelah itu kembali ke kantor, dan admin OSS memberi saya user login untuk koneksi ke OSS. Hari pertama kerja waktunya lebih banyak shopping hehehe... ketika kembali ke Hotel, resepsionis hotel memberitahukan saya bahwa besok siang saya sudah harus check out karena untuk besok, kamar yang saya pakai sudah di pesan oleh orang lain sebelumnya, berarti besok setidaknya saya sudah harus dapat apartment nih.

Esoknya Daniel mengajak saya untuk melihat-lihat apartment, dan dia bilang harganya berkisar 15000 Ruble per bulan. Apartemen pertama yang kami kunjungi sekaligus menjadi apartemen yang akhirnya deal. Proses penyewaan apartemen di Russia, harus melalui agen yang akan mengurusi semua surat-surat legal penyewaan. Dan kita harus membayar one time agent fee sebesar harga apartment. Apartment ini, kondisinya masih sangat baru, keliatan dari perabotnya yang masih baru (labelnya masih nempel). Full furnished single room dengan dapur dan segala kelengkapannya. Saya sendiri merasa cocok dan akhirnya kami pun sepakat dengan harga 15000 Ruble per bulan. Mungkin cuma satu kekurangannya, yaitu terletak di lantai 8 dan tidak ada Lift!!! Tapi itu terbayar dengan view yang menghadap ke taman dan sungai Volga yang tidak kelihatan karena tertutup kabut.

Apartemen itu baru bisa ditempati besoknya, jadi saya mesti kembali menginap di Hotel untuk semalam lagi. Harga Hotel di Nizhniy sekitar 2000-3400 ruble semalam untuk kamar standar (kamar standarnya kalah jauh ama kamar standar di Indonesia yang cuma bayar sekitar 300-500 ribuan Rupiah). Selama 3 hari di Nizhniy saya membayar sekitar 5500 Ruble untuk hotel. Mahal, dan itu sudah diingatkan oleh teman dan agen sebelum berangkat. Pada hari ketiga saya di Nizhniy inilah, pertama kalinya saya merasakan hujan salju. Jalan-jalan dan mobil yang diparkir tertutupi salju. Pemandangan yang awalnya membuat saya sangat takjub, tetapi ketika Daniel memberi tahu kalau selama saya 3 bulan di Nizhniy saya akan terus melihat salju, karena musim dingin akan berlangsung hingga bulan maret, rasa takjub saya jadi berkurang, berusaha membiasakan diri dengan pemandangan tersebut. Katanya, tebal salju juga bisa mencapai setengah meter.

Setelah pindah ke apartment, untuk berangkat dan pulang kantor saya tinggal nyegat bus yang semuanya pasti lewat depan kantor dan membayar tiket ke kondektur 11 Ruble (di sini kondekturnya itu ibu-ibu, mungkin sudah bisa di bilang nenek-nenek malah). Awalnya sih canggung, tapi setelah 2 hari ini, akhirnya mulai terbiasa. Di bus diliatin orang-orang, tapi saya cuek aja. Jam kantor 07.30 sampai 16.30. Setelah dapat apartment setidaknya saya bisa lebih konsentrasi dengan kerjaan, dan untungnya di dekat apartment ada toko swalayan untuk beli segala keperluan. Tidak jauh dari apartment saya juga ada hostel untuk mahasiswa asing. Jadi, melihat orang asia lalu lalang adalah pemandangan yang tidak aneh di sekitar apartment saya... Oh untunglah, bete juga kalo diliatin mulu ma orang-orang.

Walaupun masih belum ngerti, setidaknya saya mulai terbiasa mendengar percakapan bahasa Russia. Daniel sendiri dengan sabar bersedia mengajarkan saya beberapa kata dalam bahasa Russia. Setidaknya pula saya mesti belajar baca alphabet Cyrilic. Kata Daniel, seluruh negeri Russia menggunakan bahasa Russia dengan dialek yang sama. Yah moga-moga pulang ntar bisalah bahasa Russia dikit-dikit. Paling cuma seminggu juga lupa semuanya... Hehehe..


Wassalam

Такбир

No comments: