Monday, January 28, 2013

Kota Pelabuhan Yokohama

Di tulisan saya sebelumnya tentang Yokohama, saya menceritakan bagaimana berkeliling dengan jalan kaki berdasarkan rekomendasi  peta yang saya dapatkan secara gratis di pusat informasi turis Stasiun Sakuragicho. Kali ini juga jalan kaki tetapi sekalian saya memanfaatkan sightseeing bus Akaikutsu. Situs resminya di sini. Saya start nya dari halte bus no.4 di Stasiun Sakuragicho. Dengan hanya 100 yen sekali naik atau 500 yen untuk one day pass, bus Akaikutsu ini bisa dikatakan melewati semua tempat menarik di sekitar pelabuhan Yokohama. Tempat menarik banyak di sekitar pelabuhan Yokohama, karena memang Yokohama awalnya berkembang dari desa nelayan kecil menjadi pelabuhan dan sampai sekarang juga masih menjadi kota pelabuhan yang penting di Jepang.  Kapal-kapal pesiar yang singgah di Jepang, pasti berlabuh di Yokohama. Bus ini memiliki 2 rute yaitu  M dan C. Rute M berkeliling sekitar Minato Mirai dan Rute C berkeliling di sekitar China Town (Chukagai) dan Motomachi. Lengkapnya bisa unduh pamfletnya di link berikut

Menumpang sightseeing bus Akikutsu
Saya mengambil rute-C atau Chukagai. Saya turun di halte C-10, di atas sebuah bukit yang dari atas kita bisa memandang pelabuhan Yokohama dan area Minato Mirai dari kejauhan. Dari atas bukit ini saya berjalan turun menuju Motomachi. Motomachi adalah area pertokoan khusus pejalan kaki. Saya lihat sebagian besar adalah toko pakaian atau sepatu. Dan sepertinya semuanya adalah merk yang terkenal. Tidak berpikir untuk membeli sesuatu, sekedar lihat-lihat saja. Area pertokoan Motomachi ini mengingatkan saya dengan area pertokoan Pokrovskaya di kota Nizhniy Novgorod, Rusia. Hanya saja di sini tidak ada patung seperti halnya di Nizhniy. Dan juga di sini jalan lebih sempit dan lebih pendek.

View point di atas bukit memandang ke arah pelabuhan Yokohama dan Minato Mirai
Gerbang masuk area Motomachi
Motomachi, area pertokoan  untuk pejalan kaki
Salah satu gerbang masuk ke China Town di Yokohama
Dari Motomachi saya berjalan menuju China Town. China town ini memiliki beberapa gerbang. Kalau naik kereta JR, bisa di akses dari arah Stasiun Kannai atau Stasiun Ishikawacho. Di China Town, banyak dijual pernak-pernik dan kuliner khas negeri Tiongkok. Keluar dari China Town saya tidak lurus menuju Yamashita Park karena sebelumnya sudah beberapa kali ke situ, kali ini saya mengambil jalan lain yaitu Yamashitacho yang belum pernah saya lalui untuk menuju Pelabuhan Yokohama dan kembali berputar menuju Stasiun Sakuragicho.  Di sepanjang jalan Yamashita ini, masih banyak terdapat bangunan tua yang masih terawat dengan baik. Bangunan yang modelnya sudah mengikuti gaya barat. Pembukaan Yokohama sebagai pelabuhan internasional di Jepang sekaligus menandai terbukanya masyarakat Jepang setelah restorasi Meiji terhadap kebudayaan luar, terutama dari bangsa barat.

Yamashitacho dan beberapa gedung tua yang sangat terawat dan masih digunakan hingga saat ini.
Gedung yang awalnya adalah kantor bea cukai ketika Yokohama dibuka sebagai pelabuhan internasional tempat masuk dan keluarnya barang dari luar negeri. Saat ini merupakan kantor pemerintahan Prefecture Kanagawa.
Red brick alias bangunan dengan bata merah, yang dulunya merupakan gudang. Saat ini diubah fungsinya menjadi pusat pertokoan yang populer terutama di kalangan remaja dan sangat ramai pada setiap akhir pekan. Lokasinya di tepi laut sangat dekat dengan pelabuhan Yokohama.
Kapal pesiar yang sedang bersandar di Pelabuhan Internasional Yokohama
Pemandangan dengan latar belakang Gedung Landmark dan area Minato Mirai, tetap selalu menjadi favorit.


Salam,
Takbir


No comments: