Monday, October 14, 2013

Gemerlap Pattaya

Untuk menuju Pattaya dari Bangkok, bisa dengan bus dari Terminal Bis Ekkamai atau dengan mini van yang banyak ngetem di sekitar Victory Monument untuk berbagai kota tujuan di Thailand. Saya memilih berangkat dengan minivan yang orang Thailand menyebutnya dengan microbus. Bangkok-Pattaya ongkosnya 120 Baht dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Ketika memasuki Pattaya, microbus ini akan melewati North Pattaya Road kemudian Beach Road dan pemberhentian terakhirnya di Pantai Jomtien. Saya turun di Pantai Jomtien, dan naik songteaw lagi ke arah Beach Road, padahal harusnya bisa turun di situ saja tadi. Dari situ berjalan sebentar ke Walking Street dan memasuki beberapa gang kecil di mana banyak terdapat penginapan murah. Akhirnya mendapatkan penginapan dengan harga 500 Baht per malam, sesuai budget, dan kamarnya juga lumayan. Yang paling penting juga lokasinya yang berada di tengah-tengah pusat kehidupan malam di Pattaya.


Pattaya dulunya hanya desa nelayan menjadi tujuan rekreasi para pasukan Amerika Serikat ketika perang Vietnam pada 1960-an. Pantai Pattaya dipilih salah satunya karena bisa disinggahi oleh Kapal Perang berukuran besar. Selanjutnya Pattaya berkembang menjadi lokasi wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Industri pariwisata berkembang pesat, banyak warga Thailand dari wilayah yang lain berdatangan untuk bekerja dan membuka usaha di Pattaya.


Pattaya saat ini lebih terkenal dengan kehidupan malamnya. Pusatnya di Beach Road dan Walking Street. Discotik a go go, pertunjukan bencong, bar beer lebih tersohor ketimbang pantainya sendiri. Pattaya adalah pusatnya waria alias wanita kw super di Thailand. Miss Tiffany atau kontes pemilihan waria tercantik diadakan setiap tahun pada bulan november di Pattaya.

Beach road adalah jalan utama di tepi pantai sepanjang sekitar 3 Km. Sepanjang jalan berjejer bar beer, pusat belanja dan hotel yang menghadap ke pantai. Jalur pejalan kaki di sepanjang tepi pantai saat pagi dan siang hari cukup menyenangkan berjalan atau mungkin yang saya lihat banyak orang yang jogging, karena jalannya rindang oleh pohon kelapa yang berjejer. Tapi ketika sore menjelang malam hingga dini hari berjejerlah para psk yang menurut saya membuat pejalan kaki menjadi tidak nyaman. Psk wanita tulen hingga kw super. Para pria hidung belang tanpa ragu bertransaksi secara terbuka dengan mereka. Jumlah psk sepertinya lebih banyak dari jumlah pohon kelapa yang ada.



Bar beer yang banyak bertebaran di Pattaya. Di sini para pengunjung akan minum-minum sambil ditemani oleh cewek seksi. Mereka bisa mengajak cewek tersebut untuk kencan dengan membayar sejumlah bayaran kepada pemilik Bar.

Walking street berada di ujung Beach road. Di sinilah pusat detak kehidupan malam di Pattaya. Siang hari, kendaraan boleh melalui jalan ini. Tapi ketika malam ditutup untuk kendaraan dan hanya ditujukan untuk pejalan kaki. Di kiri kanan jalan berjejer restauran makanan laut, bar dengan pertunjukan musik, alunan musik disco berdentam dari dalam a go go bar. Para calo di sepanjang jalan menawarkan pertunjukan a go go bar yang tidak lain berupa discotik dengan wanita nyaris bugil menari di dalamnya.

Walking street di siang hari.

Pattaya juga mempunyai tempat-tempat lain yang lebih 'bersahabat' untuk keluarga dengan anak kecil. Ada Museum Ripley's Believe It Or Not, Underwater World, Peternakan Buaya, dan berbagai taman bermain untuk anak. Beberapa sisi pantai yang lain juga lebih cocok buat rekreasi keluarga. Banyak orang Bangkok yang berlibur ke Pattaya pada akhir pekan atau hari libur karena jaraknya yang tidak jauh.


Di atas bukit yang tertinggi di sekitar pantai Pattaya terdapat patung Buddha besar. 




Wassalam,
Takbir  

No comments: