Tuesday, March 18, 2014

Holi Heii !! Yippee Heii... !!


India merayakan Holi, salah satu hari raya tahunan paling penting di India, selain Deewali. Jika Deewali adalah festival cahaya, maka Holi adalah festival warna. Holi adalah perayaan umat Hindhu di India, menyambut berakhirnya musim dingin dan datangnya musim semi. Ada banyak perayaan menyambut musim semi di berbagai Negara dengan beragam cara perayaannya masing-masing. Cina punya Imlek. Iran dan Negara-negara yang pernah dikuasai Persia, merayakan Nowruz. Jepang juga memberi hari libur nasional untuk menyambut musim semi, yang sering ditandai dengan mekarnya bunga sakura. Di waktu yang hampir bersamaan, di Thailand merayakan Songkran atau festival air.

Holi 2014 jatuh pada hari senin, 17 maret. Libur akhir pekan yang panjang dimanfaatkan oleh banyak orang India untuk mudik merayakan Holi bersama sanak saudara. Hari jumat, kantor ternyata merayakan Holi untuk para karyawan. Karena tidak tahu, saya hari itu pakai kemeja putih ke kantor. Kata teman sih, tidak usah khawatir, tepung warna itu mudah dihilangkan. Kami berkumpul di ruang pantry mengelilingi meja yang sudah disediakan dengan tepung warna-warni. Tidak lama, ada seorang yang bicara sebentar kemudian berteriak happy Holiii… dan dimulailah mereka saling mengusapkan tepung warna ke wajah, rambut hingga baju, kemudian saling berpelukan, cipika cipiki. Seperti umat muslim merayakan hari raya Ied. Saya pun tidak bisa lolos, karena tepung warna itu dihamburkan ke udara. Beberapa teman juga mengusapkan tepung warna itu ke jidat saya. Setiba di kamar hotel, kemeja putih langsung saya rendam, dan untungnya warna-warna itu tidak berbekas sama sekali setelah dicuci.




Hari Holi, saya coba keluar sekitar jam 12 siang. Jalanan sekitar hotel yang senantiasa macet, hari ini agak begitu lengang. Berlalu lalang orang dengan pakaian dan wajah kotor penuh warna. Anak-anak muda berboncengan tiga dengan pakaian yang sudah kotor penuh warna, berteriak-teriak menyapa siapa saja yang ada di tepi jalan. Jadi ingat pemandangan anak SMU lulus Ujian Akhir.


Salah seorang teman sudah mewanti-wanti, agar tidak usah keluar pada hari senin, saat hari Holi. Setelah jam dua siang baru keluar. Karena orang-orang di jalanan akan saling mengusapkan tepung warna. Bahkan kepada orang yang tidak dikenal sekalipun. Anak kecil dengan senapan air berwarnanya siap menembak siapa saja yang lewat depan rumahnya. Para remaja perempuan tidak begitu banyak terlihat turun ke jalan. Mereka lebih banyak di dalam rumah. Dan dari atas atap rumah melempari orang yang lewat dengan balon yang sudah diisi dengan air warna. Pokoknya pejalan kaki harus waspada serangan tiba-tiba. Jika kita meminta untuk tidak di semprot air atau diusapin warna mereka juga tidak akan melakukannya. Tapi tetap saja saya tidak bisa lolos, ada beberapa yang tetap mengusapkan warna ke jidat dan rambut saya.  


Orang-orang  yang melihat saya membawa kamera malah berebutan minta difotoin. Anak kecil hingga orang tua minta difoto.




Beberapa jalanan diblok dan dijaga Polisi. Orang yang merayakan Holi berjoget di tengah jalan di siang hari dengan musik lagu India berirama disko. Banyak di antara mereka yang ternyata mabuk. Saya jadi tidak berani mendekat. Sedang berdiri, tiba-tiba sekelompok pemuda langsung memeluk dan mengucapkan Holi. Saya cuma senyum kecut melihat pundak jadi warna merah jambu. Mungkin karena pengaruh mabuk juga, orang-orang yang joget dijalanan tersebut pada kencing di sembarang tempat di tepi jalan.


Dagangan bapak penjual tepung warna ini laku keras.

Beberapa warga dan anak kecil yang tidak ikutan saling mewarnai berdiri menonton di tepi jalan. Kemudian saya tahu mereka warga muslim. Ketika masuk waktu zuhur, saya masuk ke masjid dekat situ, sekalian untuk membersihkan muka dari warna-warni. Warnanya tidak hilang begitu saja. Seorang bapak tua berjanggut putih lebat mendekati saya, yang kira-kira mengatakan sholat saya tidak akan sah kalau tidak bersih dari warna-warna tersebut. Kemudian dia meminta seorang pemuda untuk mengambilkan saya sabun. Warnanya baru hilang setelah menggosok dengan sabun beberapa kali.

Bukan hanya manusia lewat yang di serang tepung warna. Sapi dan anjing juga tidak luput dari serangan warna.


Wassalam,

Takbir

1 comment:

Emakmbolang said...

Wah Rame dan Seru. Meski tinggal di India, saya nggak pernha merayakan Holi. Cuman lihat dari balkoni saja.