Sunday, April 28, 2013

Kansai Trip - Koyasan Wakayama


Untuk menuju Koyasan saya membeli Koyasan World Heritage Pass yang disediakan oleh Nankai Railways. Perusahaan kereta swasta yang mengoperasikan kereta dan cable car yang menuju Koyasan serta bus sight seeing yang ada di Koyasan. Pass ini bisa dibeli di Stasiun Namba-Osaka atau Shinimamiya, seharga 2780 yen. Valid untuk 2 hari, dan berlaku untuk sekali perjalanan kereta pulang pergi menuju Koyasan, serta tanpa batasan untuk naik bus di Koyasan selama 2 hari itu. Butuh sekitar 1 jam 45 menit untuk tiba di Koyasan.

Naik kereta menuju Koyasan menjadi menarik karena kita akan melewati area pedesaan dan kereta akan sedikit mendaki menembus dan berkelok di area pegunungan. Terutama dari Stasiun Hashimoto hingga ke stasiun terakhir Gokurakubashi. Roda kereta akan terdengar berdecit, karena rel yang berkelok tajam. Saya hanya kagum saja, mengetahui orang Jepang membangun jaringan rel kereta hingga ke atas bukit.

Koyasan sendiri merupakan pusat ajaran Budha sekte Shingon Jepang. Ajaran Budha yang diajarkan oleh seorang pendeta Budha yang bernama Kukai. Kukai belajar dan memperdalam ajaran Budha di Cina. Sekembalinya dari Cina, Kukai kemudian mengabdi kepada institusi kekaisaran Jepang yang belum lama terbentuk. Kukai ditunjuk sebagai kepala pengurus kuil Todaiji (kuil dengan patung Budha besar di Nara). Hingga akhirnya Kukai meminta ijin kepada kaisar untuk membuat sebuah tempat persemedian untuk menjauhi urusan duniawi, yang kemudian diperbolehkan oleh kaisar.





Kukai kemudian memilih lokasi sebuah dataran tinggi yang berada di tengah-tengah delapan puncak bukit yang dia ibaratkan seperti di pusat sebuah bunga teratai. Di sini dia mendirikan kuil Kongobuji untuk menyebarkan ajaran Budha yang kemudian dikenal dengan sekte Shingon. Setelah Kukai meninggal, dia tidak dikremasi tapi dimakamkan sesuai permintaannya di puncak bagian timur Gunung Koya. Sebuah Museloum atau bangunan untuk menziarahi Kukai dibangun yang kemudian sekitarnya berkembang menjadi taman pekuburan. Area tersebut adalah Okunoin. Makam kuno hingga modern ada di sini.


Kuil Kongobuji yang merupakan pusat ajaran Budha sekte Shingon di Jepang

Pekuburan di area Okunoin
Kuburan Perusahaan? Atau kuburan yang disponsori perusahaan?
Miyabi pun punya kuburan di sini

Ketika saya berkunjung ke sini, saya melihat banyak sekali rombongan yang terutama orang tua bergerombol mengikuti pemimpin tur mereka yang menjelaskan sejarah setiap tempat dan juga sering kali mereka berhenti untuk berdoa bersama. Mereka mengenakan jubah putih dan membawa tongkat. Sepintas saya membandingkan apa yang rombongan ini lakukan seperti rombongan jamaah umroh ke Mekkah. Mungkin ini adalah semacam ziarah sucinya penganut Budha di Jepang.

Di sini juga terdapat Museloum klan Tokugawa, klan Shogun yang menguasai Jepang selama 300 tahun, sebelum restorasi Meiji. Bangunannya mirip dengan yang ada di Nikko.





Wassalam,
Takbir

No comments: