Sunday, April 28, 2013

Kansai Trip - Osaka

Untuk rencana perjalanan di wilayah Kansai atau Osaka, Kyoto dan sekitarnya saya memilih Osaka sebagai home base. Karena lokasinya yang memang berada di tengah-tengah dan juga harga akomodasi lebih murah dibandingkan di Kyoto. Selama 5 hari saya menginap di Hotel Toyo Backpacker, sekitar 5 menit jalan kaki dari stasiun JR terdekat Shinimamiya, East Exit. Stasiun Shinimamiya juga dilewati oleh jalur Osaka Loop Line. Saya memilih kamar dengan pemanas, karena cuaca masih dingin di bulan april, seharga 1700 yen per malam. Ukuran kamarnya kecil, dengan kasur lipat dan selimut, dan TV kecil. Tapi yang paling penting karena mendapat kamar sendiri jadi merasa lebih aman meninggalkan barang-barang dan sholat juga lebih tenang dibandingkan jika tinggal di kamar dorm hostel. Di sekitar Hotel Toyo ini ternyata banyak juga hotel-hotel budget dengan kisaran harga yang sama.

Saya berkeliling dan berjalan seharian di Osaka, dengan tujuan utama mengunjungi sight spot utama kota Osaka. Lokasi pertama yaitu Kastil Osaka. Untuk menuju ke sana saya naik subway jalur hijau (Chuo Line) dan berhenti di Stasiun Morinomiya (C19). Keluar melalui pintu 3, dari sini masih perlu lagi jalan kaki cukup jauh sekitar 10 menit, melalui sebuah taman. Dan kita akan memasuki komplek Kastil Osaka melalui Tamatsuri-guchi. Kita akan melewati taman dengan deretan pohon sakura yang masih mekar di bulan april.

Seperti halnya kastil-kastil jepang yang lain, Kastil Osaka juga dibentengi dengan dinding batu yang tinggi juga terdapat parit yang lebar dan dalam di sekelilingnya. Pintu utama Kastil Osaka adalah Sakuramon (Gerbang Sakura), dinamai demikian karena dilokasi ini dulunya tedapat banyak pohon sakura, sebelum ditebangi untuk membangun gerbang tersebut. Kastil Osaka mulai dibangun pada tahun 1583 oleh Hideyoshi Toyotomi, seorang daimyo atau Jendral perang yang berkuasa penuh atas satu wilayah. Kastil sempat beberapa kali hancur karena perang dan kebakaran akibat sambaran petir. Kastil Osaka yang ada sekarang adalah hasil rekonstruksi terakhir pada tahun 1931. Tiket masuk ke kastil 600 Yen. Saya tidak masuk dan hanya berkeliling mengambil gambar di sekitar kastil.






Saya keluar melalui pintu yang berlawanan dengan arah saya masuk, dan mengikuti petunjuk peta menuju ke stasiun Subway jalur hijau, Tanimachi4-chome (C18). Dari sini saya hanya perlu sekali naik subway hingga ke stasiun Osakako (C11) untuk menuju ke Kaiyukan.

Kaiyukan adalah akuarium besar, termasuk salah satu yang terbesar di dunia. Dinding akuarium ini menggunakan gelas kaca acrylic setebal 300 cm. Berisi koleksi ikan dan binatang laut terutama dari perairan Laut Jepang. Selain itu ada juga koleksi ikan air tawar, ubur-ubur, hingga penguin dan anjing laut. Tiket masuknya lumayan mahal yaitu 2300 Yen. Saya beli yang 2700 Yen sekalian dengan tiket sekali jalan naik ferry dari Kaiyukan menuju ke Universal Studio. Karena mungkin baru kali ini saya masuk wahana atau tempat seperti akuarium raksasa ini, jadinya saya merasa sangat tertarik. Tempat seperti akuarium raksasa ini sepertinya cocok buat menghilangkan stress. Melihat berbagai macam Ikan, dari yang kecil hingga yang besar. Ada juga ikan arwana yang sangat besar. Untuk benar-benar menikmati tempatnya saya kira butuh setidaknya satu jam di sini. Ngapain juga buru-buru, bayar masuknya mahal kok.










Di belakang Kaiyukan ada terminal ferry kecil untuk menyeberang ke Universal Studio Japan. Butuh sekitar 15 menit saja untuk ke sana. Jika beli tiketnya terpisah dengan tiket masuk ke Kaiyukan itu 700 Yen. Jadi sebaiknya beli tiket yang sepaket dengan tiket masuk Kaiyukan saja.

Saya tiba di Universal Studio sudah menjelang magrib. Loket pembelian tiket masuk juga sudah tutup. Universal Studio menurut saya seperti halnya Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta. Berisi berbagai wahana permainan seperti roller coaster, yang dari jauh saja sudah bisa kita dengar teriakan histeris para penumpangnya. Harga tiket masuknya juga mahal, 6600 Yen. Saya memang tidak berniat masuk ke wahana permainannya saya hanya ingin berpose di hadapan Universal Studio globe yang berputar itu. Pasang tripod dan bergaya narsis sendiri. Yang lain pada ngeliatin, bodo amat, kenal juga nggak.. hahahaha





Universal Studio City Walk

Dari Universal Studio Japan saya naik kereta JR sekali lagi menuju ke Stasiun Osaka. Kali ini saya ingin mengambil gambar Gedung Umeda yang unik. Keluar melalui Central Exit, perlu sekitar 15 menit lagi jalan kaki menuju ke gedung ini. Terdapat Observation deck di lantai 39. Begitu tiba di gedung ini, langsung saja naik ke lantai 3. Dari lantai 3 ikuti petunjuk untuk menuju elevator yang disediakan untuk mengantar kita naik ke lantai 39. Dari lantai 39 ini kita perlu naik lagi dengan tangga jalan yang lumayan tinggi juga. Nah setelah itu kita akan tiba di depan loket tiket seharga 700 yen untuk memasuki area observasi yang mereka namai Floating Observation Garden. Di sini kita bisa melihat panorama kota Osaka 360 derajat. Buka hingga pukul 22.00, tiket terakhir pukul 21.00.
Panorama Kota Osaka di malam hari dari area observasi Gedung Umeda



Walaupun sudah menunjukkan jam 9 malam lebih, saya masih teruskan acara kelilingnya untuk mengunjungi lokasi terakhir yang menjadi tujuan saya, yaitu Shinsekai dengan Menara Tsutenkaku yang menjadi simbolnya. Menara ini tingginya 103 meter dan dibuat dengan sengaja ingin meniru Menara Eifel yang menjadi simbol kota Paris, Perancis. Area Shinsekai ini merupakan area hiburan malam, yang buka 24 jam. Termasuk area yang berbahaya menurut orang Jepang, dengan banyaknya tuna wisma hingga tuna susila yang berkeliaran di sekitar sini. Keberadaan polisi yang berpatroli juga sangat terasa di sini. Saya hanya sebentar mengambil gambar sekitar dan kemudian berjalan kaki menuju hostel yang memang tidak jauh dari area ini. Untuk menuju ke area Shinsekai ini, bisa dengan JR loop line, turun di stasiun Shinimamiya, East Exit. Begitu keluar auto gate langsung belok kiri dan menara Tsutenkaku akan terlihat begitu keluar dari stasiun.





5 top spot Osaka, Kastil Osaka, Aquarium Raksasa Kaiyukan, Universal Studio Japan, Gedung Umeda dan Menara Tsutenkaku bisa saya selesaikan dalam sehari, capek tapi puas.



Wassalam,
Takbir

No comments: