Monday, May 7, 2012

Russia Long Way Down Trip - Moscow

Berangkat pukul 01.00 dinihari dari Saint peterburg dan tiba di Moscow pukul 10.05. Kereta tiba di Stasiun Leningradskiy Moscow. Dari situ saya menuju ke Godzilla Hostel dengan Metro (Subway), tiket Metro kita beli di depan pintu masuk Metro seharga 28 Rubel sekali jalan. Stasiun Metro terdekat dari Stasiun kereta adalah Komsomolskaya. Berbeda dengan Metro di Saint Peterburg yang menggunakan sistem Jeton (koin), di Moscow mereka memberikan kartu untuk sekali atau beberapa kali pakai yang cukup didekatkan pada logo Metro di mesin auto gate.

Setelah check-in di Hostel dan istirahat sebentar, sayapun segera meluncur ke Kremlin. Tapi sayang sekali setibanya di sana, Lapangan Merah di Kremlin ternyata ditutup sementara untuk umum. Sedang diadakan persiapan untuk perayaan hari Kemenangan 9 Mei dan juga inaugurasi Presiden Rusia yang baru terpilih kembali, Vladimir Putin. Tapi masih banyak juga bagian-bagian Kremlin yang dibolehkan oleh petugas untuk sekedar lihat-lihat dari balik pagar sementara. Pusat atraksi Moscow ada disekitar Kremlin. Saya pun memutuskan untuk mengelilingi dinding Kremlin.

Sedikit berjalan ke sebelah selatan Kremlin adalah lokasi Katedral Christ the Saviour atau saya terjemahkan bebas Kristus Sang Penyelamat. Katedral ini mulai dibangun pada 1812, setelah Napolean dan pasukannya mundur dari Moscow yang sempat dia kuasai, sebagai tanda penghormatan Tsar dan rakyat Rusia kepada Kristus yang dianggap telah menyelamatkan mereka dari kekalahan dan kehancuran oleh Nepoleon. Namun, katedral ini dihancurkan oleh pemerintah komunis soviet pada 1931 di masa kepemimpinan Joseph Stalin. Menjelang Uni Soviet runtuh, pada awal 1990-an, pihak gereja orthodox Rusia mendapat ijin untuk membangun kembali katedral ini yang kemudian rampung pada tahun 2000. Katedral Christ the Saviour ini merupakan bangunan katedral orthodoks yang tertinggi di dunia.

Katedral yang paling terkenal menurut saya dan paling sering kita lihat dijadikan sebagai ikon kota Moscow adalah Katedral Saint Basil. Terletak dikawasan Lapangan Merah di depan Kremlin. Dibangun atas perintah Tsar Rusia Ivan The Terrible pada 1554, sebagai bagian perayaan dan peringatan kemenangan Kekaisaran Rusia terhadap Tatar Khanate di Kazan dan penaklukan Astrakhan. Kompleksitas dan keanehan desainnya menjadikannya unik dan dikatakan tidak ada yang menyamai keindahannya adalah puncak seni arsitektur Rusia pada abad ke-17. Selain karena pengaruh arsitektur persia dan timur terhadap arsitektur bangunan Rusia, katedral yang memiliki kubah yang secara tradisional digunakan pada Mesjid umat Islam, menurut saya sekaligus sebagai tanda peringatan bahwa Kekaisaran Rusia telah menaklukkan Kerajaan saingannya yang beragama Islam. Konon karena saking takjubnya dengan gereja tersebut setelah jadi, Ivan The Terrible membutakan mata perancangnya agar tidak membangun lagi gereja yang lain yang menandingi keindahan Katedral ini. Katedral ini awalnya bernama Trinitas. Saint Basil, seorang yang dianggap suci oleh umat Kristen Orthodox yang pada masa hidupnya mengabdi untuk membantu orang miskin dan lemah. Dia berani mengkritik Tsar Ivan the Terrible yang dia katakan abai terhadap ajaran Kristus dan semena-mena terhadap orang yang tak bersalah. Saint basil meninggal pada saat Katedral ini dalam proses pembangunan, dan dia dimakamkan dilokasi pembangunan Katedral. Yang selanjutnya para jamaah dan peziarah Kristen juga menyebutnya sebagai Katedral Saint Basil yang kemudian lebih populer dikenal dengan nama itu.

Cukup 4 jam sudah berkeliling di sekitar Kremlin. Jadi ingat ketika di Saint Peterburg bertemu dengan backpacker dari Jepang, mereka mengatakan di Moscow cukup 5-6 jam sudah bisa mengelilingi semuanya. Di sekitar Kremlin tentunya. Kremlin, Lapangan Merah dan Katedral Saint Basil masuk dalam daftar warisan budaya dunia UNESCO.
Esoknya karena hari Jumat, sayapun menuju Mesjid Besar Moscow yang sedang dalam tahap perluasan. Jamaah jumat menggunakan bangunan sementara untuk melaksanakan ibadah. Jamaah jumat meluber hingga ke jalanan dan taman-taman disekitar area tersebut. Ada sekitar 5 Mesjid di Moscow. Mesjid Besar Moscow terletak di Ulitsa Durova, stasiun Metro terdekat adalah Prospek Mira yang juga nama jalan utama di depan Stasiun Metro. Area ini dijaga ketat oleh tentara. Maklum saja, bahwa beberapa aksi teror bom terakhir yang terjadi di Moscow dilakukan oleh umat muslim yang berasal dari daerah-daerah muslim Rusia yang masih bergejolak di wilayah Kaukasus.
 
Selepas sholat Jumat, saya kembali menuju Stasiun Metro Komsolkaya untuk membeli tiket kereta menuju Nizhniy Novgorod untuk esok hari. Gedung tempat pembelian tiket kereta berada persis di depan pintu keluar gedung Stasiun Metro Komsolkaya. Untuk perjalanan selama 6 jam Moscow-Nizhniy Novgorod, saya membayar tiket kereta 1080 Rubel. Berangkat dari stasiun Yaroslavskiy Moscow.

Terdapat beberapa Stasiun untuk membagi dan mengatur jalur kereta api sesuai wilayah tujuannya. Mengingat Wilayah Rusia yang sangat luas. Ada Leningradskiy untuk arah barat dan utara, Yarsolavskiy untuk ke arah wilayah timur dan Kazankiy untuk wilayah selatan. Tapi semua stasiun tersebut letaknya disekitar Stasiun Metro Komsolkaya. Setelah mendapatkan tiket dan mengingat waktu masih banyak, saya memutuskan ngabuburit saja di sekitar Kremlin yang selalu ramai oleh turis dan tentu saja warga Moscow.

Saya kembali lagi ke Moscow, sehari sebelum kepulangan dari Rusia, dan akhirnya berkesempatan berjalan-jalan di Lapangan Merah yang sangat ramai. Mausoleum Lenin berada di depan Kremlin di Lapangan Merah. Atas permintaannya, jasad Lenin tidak dikubur tetapi tetap diawetkan. Selain itu menyempatkan juga memasuki Museum Sejarah Rusia yang berada di dekat Lapangan Merah.Dalam museum Sejarah ini kita bisa lihat perkembangan Rusia dari zaman batu hingga zaman modern ini.


Saya juga sempat mengunjungi Stadion Luzhniki yang merupakan kembaran dari Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Stadion GBK adalah hasil rancangan arsitek Soviet Rusia.


Wassalam,
Takbir

No comments: