Wednesday, May 23, 2012

Islam di Rusia

Mesjid Nizhniy Novgorod

Ketika etnik Rusia masih beragama pagan, Islam sudah masuk ke Kaukasus. Gelombang ekspansi di awal perkembangan Islam telah mencapai Kaukasus di masa pemerintahan Khalifah Usman bin Affan. Pasukan muslim pernah menguasai kerajaan di wilayah Kaukasus seperti Georgia dan Armenia. Suku-suku yang lain diwilayah Kaukasus tetap tidak tertaklukkan oleh pasukan Islam. Suku-suku tersebut tetap independen dan saling bertikai satu sama lain. Islam masuk dan diterima kemudian oleh suku-suku di Kaukasus, terutama di Dagestan dan Chechnya melalui para ulama sufi. Hingga hampir semua suku di Kaukasus beralih ke Islam, kecuali Georgia dan Armenia yang pengaruh Kristen Byzantium sudah begitu tertanam kuat.

Pengaruh Islam melalui penaklukan mencapai wilayah Asia Tengah, tetapi tidak sampai menaklukkan wilayah Volga. Bagaimana sampai penduduk Volga Bulgar, yang mendiami wilayah Kazan atau Tatarstan sekarang ini, memeluk agama Islam belum bisa saya ketahui dengan pasti. Tapi muslim Volga mengikuti mazhab Hanafi, mazhab yang mayoritas dianut muslim Asia Tengah. Jadi penyebarannya kemungkinan besar dari pengaruh muslim di Asia Tengah. Catatan sejarah yang paling banyak digunakan sebagai referensi adalah catatan Ahmad Ibn Fadlan, seorang utusan Khalifah Baghdad ke Volga Bulgar atas permintaan penguasa Volga Bulgar. Ibn Fadlan berangkat dari Baghdad dengan misi untuk membantu mendirikan benteng dan mengajarkan hukum Islam dengan membawa serta beberapa Qadi atau hakim yang mengerti hukum Islam. Ibn Fadlan tercatat tiba pada tahun 922, dan ketika dia tiba penduduk Volga Bulgar sudah muslim. Terdapat mata uang Dirham bercap nama Khalifah Baghdad dengan angka tahun 902. Jadi kemungkinan mereka menganut Islam sebelum tahun tersebut.

Sedikit detail dari catatan perjalanan Ibn Fadlan: ”Ketika kami berjarak 2 hari dari Bulgar, raja mengirimkan utusannya bersama anak-anak dan saudara mereka untuk menyambut kami. Kami dijamu dengan roti, daging dan jelai (padi-padian yang bijinya keras) yang menyenangkan kami. Ketika kami berjarak 2 farsah (11.5 KM), sang raja menemui kami secara langsung. Ketika dia melihat kami, dia turun dari kudanya dan mengucap terima kasih kepada Allah atas kekuasaan dan kebesaran-Nya. Tanpa kami sangka dia memperlihatkan mata uang Dirham yang dia simpan di kantong lengannya. Dia lalu memberikan tembakau kepada kami”. Sumber: http://www.kroraina.com/fadlan/volga_b.txt

Kalau penduduk Kaukasus terlihat lebih mirip orang Turki dan Iran, penduduk Kazan atau Tatarstan sangat mirip dengan penduduk etnik Rusia. Bagi saya, sangat sulit membedakannya. Mereka berkulit putih, berambut coklat pirang dan bermata biru seperti etnik Rusia. Di Rusia mereka disebut orang Tatar. Saya ketawa ketika Sergey, pengurus Hostel I&I di Kazan tempat saya menginap, bilang kalau nama saya dan nama mahasiswa Malaysia yang datang bersama saya mirip dengan nama-nama orang Tatar. Tatar atau Tartar sebenarnya nama salah satu suku Mongol yang berasal dari area China Utara. Karena Mongol pernah berkuasa di sebagian besar wilayah Rusia, lalu menjadikan Kazan sebagai pusat pemerintahan dan penguasa Mongol Golden Horde, Berke Khan (cucu Jengis khan dari putera pertamanya Jochi) menganut Islam, maka penduduk Kazan yang Muslim identik sebagai orang Tatar bagi orang Rusia. Saat ini ada beberapa gerakan yang ingin mengembalikan identitas muslim Kazan sebagai orang Volga Bulgar, bukan orang Tatar.

Muslimah Kazan
Muslimah di Chegem, Balkaria, Kaukasus
Rombongan muslimah Makhachkala sehabis mengikuti acara walimah di Mesjid Besar Makhachkala, Dagestan

Mesjid di sekitar pemukiman Tatar di Kazan

Mesjid Jami Saint Peterburg


Etnik Rus yang berpusat di Kiev (Ukraina) ketika dipimpin oleh Vladimir I, pada tahun 987 memutuskan untuk meninggalkan agama pagan dan akan memilih salah satu agama langit dari bangsa-bangsa di sekitarnya. Dia kemudian mengirimkan utusan ke berbagai tempat, termasuk ke Volga Bulgar. Ada juga versi yang mengatakan Volga Bulgar yang mengirim utusan untuk mengajak Vladimir menerima Islam. Setelah utusan kembali kepada Vladimir, mereka melaporkan bahwa kehidupan muslim di Volga Bulgar tidak ada yang menarik, yang ada hanya kesedihan dan bau busuk. Dan yang paling tidak sesuai dengan kebiasaan orang Rus adalah mereka melarang minuman yang memabukkan dan daging babi. Vladimir mengatakan:”minum (vodka) adalah kesenangan orang Rus, kita tidak bisa hidup tanpa itu”. Utusan ke wilayah Khazar yang merupakan kerajaan Yahudi juga memberikan laporan yang tidak membuatnya terkesan. Dia mengatakan bahwa Yahudi kehilangan Jerusalem adalah bukti bahwa mereka telah ditinggalkan Tuhan. Utusan dari kerajaan Jerman untuk melihat Katolik di sana juga tidak mendapat kesan yang mendalam. Mereka melaporkan tidak ada keindahan disana. Beda halnya dengan utusannya yang kembali dari Konstantinopel, ibukota Byzantine dan juga pusat kristen Orthodoks. Mereka melaporkan kemegahan gerejanya dan keagungan setiap ritual keagamaan yang dilakukan, sehingga mereka merasa tidak tahu lagi bagaimana menjelaskannya, apakah mereka masih di dunia atau sudah di surga. Laporan itu membuat Vladimir terkesan. Satu faktor lain yang akhirnya membuat Vladimir memutuskan memilih Orthodoks adalah dia ingin menikahi Putri Anna, saudari Kaisar Byzantine.

Lukisan rekaan, pembaptisan Vladimir I



Ketika ikut sholat Jumat di Masjid Besar Moscow, muslim yang paling banyak saya lihat adalah dari keturunan Mongol atau yang bertampang Mongoloid. Hal tersebut mendukung pengetahuan saya bahwa Islam juga tersebar melalui keturunan Jengis Khan si penakluk dari bangsa Mongol yang keturunannya pernah menguasai sebagian wilayah Rusia. Sesuai tradisi Mongol, tanah taklukan yang terjauh dari kampung halaman mereka akan diwariskan kepada putera pertama. Putera pertama Jengis Khan bernama Jochi. Tapi, Jochi meninggal lebih dulu dibandingkan Jengis Khan sendiri. Tanahnya yang disebut Ulus Jochi atau Golden Horde diwariskan kepada kedua putera tertuanya Batu dan Berke. Kedua bersaudara ini terus melakukan penaklukan hingga ke Polandia. Wilayah taklukannya dari Asia Tengah, Kaukasus dan Wilayah Rusia hingga ke Polandia. Ketika Batu meninggal, Berke kemudian menggantikannya. Menguasai wilayah yang sebagian besar penduduknya Muslim, menjadikan Berke mengenal Islam. Ketika dia berada di Bukhara (Uzbekistan) dia bertemu rombongan Karavan seorang sufi yang terkenal bernama Sheikh Saifeddin Boharzi. Dia kemudian bertanya tentang kepercayaan Islam dan akhirnya Berke beralih menjadi muslim yang taat.

Islamnya Berke menjadi salah satu faktor yang konon katanya menyelamatkan Kota Suci Makkah dan Madinah dari serangan dan penghancuran oleh pasukan Mongol yang lain pimpinan Hulagu Khan. Seperti dicatat oleh sejarah, pada tahun 1258 Kekhalifahan Baghdad dihancurkan dan Khalifah terakhir dinasti Abbasiyah dibunuh oleh Hulagu Khan. Tindakan ini membuat Berke yang sudah muslim marah dan kemudian bersekutu dengan Mamluk Kairo. Gerak maju Hulagu Khan setelah menghancurkan Baghdad terhenti setelah harus berhadapan dengan Pasukan Berke Khan. Selain motif kepercayaan, kedua pimpinan Mongol yang masih bersepupu ini dianggap juga berseteru untuk memperebutkan wilayah Kaukasus.

Makam muslim di pegunungan Balkaria, Kaukasus

Tidak ada data yang pasti mengenai jumlah muslim di Negara Federasi Rusia saat ini, perkiraan jumlah muslim berdasarkan etniknya kira-kira 20 juta jiwa. Cukup besar jika dibandingkan dengan total jumlah penduduk Negara Rusia yang sekitar 140 juta jiwa. Muslim Rusia bisa saya bedakan kedalam 3 kelompok. Muslim Tatar, Muslim keturunan Mongol, dan Muslim Kaukasus. Etnik Rusia sendiri mayoritas beragama Kristen Orthodoks. Wilayah Rusia atau dulu Soviet yang penduduknya mayoritas Muslim Kaukasus dan Mongol menjadi wilayah Rusia yang paling tertinggal soal ekonomi. Hal ini menyebabkan banyaknya imigran dari wilayah ini atau dari wilayah ex-soviet yang lain yang membanjiri Moscow, Saint Peterburg dan kota-kota besar lain di Rusia. Mereka menjadi pekerja ilegal dengan upah rendah. Secara tidak langsung, migrasi muslim ini yang menjadi faktor semakin banyaknya Mesjid di kota-kota tersebut. Pemerintah Rusia memberi ijin pembangunan Mesjid atau perluasan Mesjid, karena tiap hari Jumat atau saat hari raya Ied, jalanan di sekitar Mesjid sering tertutup oleh para muslim yang melaksanakan sholat. 



Wallahu alam,
Takbir

3 comments:

Unknown said...

salam takbir~ salam ziarah dari nizhny novgorod =)

Takbir said...

Salam Aziz,
Lain kali mungkin jumpa kalau melancong ke Bandung. Tapi selesaikan dulu kuliahnya, jangan berlama-lama :)

Emakmbolang said...

Subhanallah Mas Takdir sudah sampe ke Rusia. salah satu negeri impian yang ingin kukunjungi. Lihat Muslim disana hati saya jadi adem. Semoga kelak bisa menjejak Rusia.