Friday, May 4, 2012

Russia Long Way Down Trip - Saint Peterburg

Untuk menuju ke pusat kota dari bandara Pulkovo, paling murah dan juga nyaman adalah dengan naik bus no.39 yang berhenti tepat di depan pintu keluar bandara. Mulai beroperasi pada pukul 6 pagi. Biayanya 21 Rubel. Bus berhenti di dekat stasiun Metro Moskovskaya. Dari sini saya naik Metro (subway) dengan biaya 25 Rubel sekali jalan.  Dan keluar di stasiun Nevskiy Prospek, stasiun terdekat dengan Hostel tujuan saya. Setelah sempat salah arah, saya yang kelelahan dan kurang tidur akhirnya menemukan Hostelnya, hanya saja check-in baru boleh mulai pukul 11.00, tapi saya boleh beristirahat di ruang tunggunya. Lumayan, lebih hangat dibandingkan di luar sana yang dingin. Setelah check-in dan mandi, saya segera berkeliling di sekitaran Nevskiy Prospek. Nevskiy Prospek merupakan jalan utama di Saint Peterburg dan lokasi-lokasi tujuan wisatanya hampir semuanya berada di sekitar situ. Semua lokasi masih masuk dalam jarak untuk jalan kaki.

Saint Peterburg dianggap sebagai Kota di Rusia yang paling Eropa. Sering pula disebut sebagai Venice-nya Rusia, karena banyaknya kanal. Saint Peterburg dibangun oleh Peter the Great atau Peter I, Kaisar Rusia yang katanya adalah yang pertama kali belajar ke beberapa kota di Eropa Barat. Awalnya dia hendak mencari koalisi atau sekutu dari kerajaan-kerajaan Kristen di Eropa Barat untuk menghadapi Kerajaan Turki Usmani. Di Eropa barat terutama di Amsterdam dia tertarik belajar tentang maritim dan perkapalan. Kembali ke Rusia dia ingin Rusia juga punya angkatan laut yang tangguh, tapi Rusia tidak punya akses ke laut pada masa itu selain ke arah Kutub Utara. Sedangkan Laut Hitam dan Kaspia di kuasai oleh Kerajaan Turki Usmani. Peter I akhirnya menyerang Benteng Kerajaan Swedia di Sungai Neva yang punya akses ke Laut Baltik dan berhasil merebutnya. Di sinilah kemudian kota Saint Peterburg dibangun dengan visi Peter I, yang pernah melihat kota-kota Eropa Barat, sebagai ibukota kekaisaran Rusia selama 200 tahun sekaligus pelabuhan angkatan laut kekaisaran.

Katedral Kazan, didedikasikan untuk Icon atau semacam gambar yang disucikan, gambar Bunda Maria dengan bayi Jesus yang disucikan oleh umat Kristen Orthodoks Rusia. Gambar tersebut ditemukan oleh seorang anak perempuan di bawah tanah di Kazan, Tatarstan, pada 1579. Yang terdapat di Katedral Kazan Saint Peterburg hanyalah copy-nya. Icon yang aslinya sendiri yang sebelumnya disimpan di Monasteri Theotokos di Kazan, telah hilang dicuri pada 1904 menjelang revolusi Bolshevik.
Gereja Savior on Spilled Blood atau dalam bahasa Rusianya Храм Спаса на Крови, dibangun di tempat di mana Tsar Alexander ke-2 mati terbunuh. Gereja ini dibangun pada 1883 oleh Tsar Alexander ke-3 untuk mengenang ayahnya yang terbunuh dilokasi tersebut.

Palace square tempat lokasi Istana Musim dingin yang sekarang menjadi museum dan lebih dikenal sebagai The Hermitage. Di tengah-tengah lapangan terdapat sebuah tiang sebagai tugu peringatan kemenangan Kekaisaran Rusia atas Napoleon. Tiang Alexander, sesuai nama Tsar yang berkuasa saat itu, Alexander pertama. Setelah Tsar Alexander ke-2 terbunuh, keluarga Tsar tidak lagi menempati Istana musim dingin ini dengan alasan keamanan.
Karena masih kelelahan dan jetlag perjalanan jauh, akhirnya saya memutuskan kembali ke Hostel untuk beristirahat. Saking capeknya, saya tertidur dari pukul 4 sore hingga 3 pagi! Benar-benar tepar, kalau bukan karena lapar, mungkin saya lanjut tidurnya.

Hari kedua, pukul 6 pagi saat yang lain masih tidur, ditengah udara yang sangat dingin, saya sudah mulai keliling mencari makanan, dan untungnya di sekitar Nevskiy Prospek sangat banyak kafe dan restoran makanan cepat saji yang buka 24 jam. Setelah tenaga pulih, saya berjalan menuju Katedral Saint Isaac. Gereja ini adalah yang terbesar di Saint Peterburg, dibangun pada masa Tsar Alexander pertama. Didedikasikan untuk Saint Isaac, seorang penyebar ajaran Kristen yang dimuliakan oleh Kristen Katolik dan Orthodoks sebagai orang suci atau Santo. Beliau hidup pada tahun 300-an, saat Kristen belum terpecah jadi Latin atau Barat (Katolik) dan Yunani atau Timur (Othodoks). 


Berkeliling di pagi hari saat jalanan masih sepi lebih menyenangkan. Lokasi atraksi utama belum terlalu dipadati pengunjung. Setelah dari Katedral Saint Isaac saya berjalan menyeberangi Sungai Neva menuju Benteng Peter dan Paul. Benteng ini merupakan bangunan permanen pertama yang dibangun oleh Peter the Great untuk mengantisipasi serangan dan ancaman dari Kerajaan Swedia. 

Katedral yang ada di dalam benteng
 
Tidak jauh dari pintu masuk Benteng Peter dan Paul dari sisi yang lain, adalah lokasi Mesjid Jami Saint Peterburg. Ukurannya juga lumayan besar.  Dari situ saya berjalan kembali menuju Nevskiy Prospek dari arah yang berbeda dengan jalur yang saya tempuh ketika menuju Benteng Peter dan Paul. Ada beberapa jembatan yang menghubungkan sisi Benteng Peter dan Paul. Saya melewati Gereja Spilled Blood menuju Nevskiy Prospek yang ternyata sedang diblok oleh barisan polisi dan tentara. 

Hari ini tanggal 1 Mei yang merupakan hari buruh sedunia dan merupakan hari libur nasional di Rusia. Pantas saja ketika berkeliling dari pagi, saya melihat sangat banyak polisi dan tentara yang berjaga di mana-mana, sampai Helikopter juga berputar-putar di atas kota. Nevskiy Prospek dijadikan jalur pawai untuk merayakan hari buruh.

Kembali ke Apple Hostel, saya diberitahu bahwa untuk malam selanjutnya saya harus pindah karena tidak ada bed yang available. Mereka membantu memesan tempat di Alpha Hostel yang tidak jauh dari situ. Setelah berkemas dan pindah ke Alpha Hostel, saya memilih untuk istirahat sebentar. Saya ingin mencoba keliling pada malam hari. Yang ternyata hari baru benar-benar gelap alias malam sekitar pukul 22.00. Berkeliling untuk memotret beberapa lokasi dan kanal pada malam hari.



Keesokan paginya, saya menuju stasiun Moskovskiy untuk membeli tiket kereta ke Moscow. Selanjutnya check out dan menitipkan barang di Alpha Hostel. Untuk menunggu waktu yang masih lama, saya menuju ke Museum Rusia. Admission fee 350 ruble. Di sini sangat banyak lukisan yang sangat menarik. Ada juga bagian yang memperlihatkan kerajinan dan pakaian tradisional Rusia. Tapi yang paling menarik bagi saya adalah lukisan-lukisannya. Tidak terasa 2 jam saya di Museum. Selanjutnya saya bergegas menuju Hermitage. Belum sah yang namanya ke Saint Peterburg kalau belum masuk ke Hermitage. Kemarin hanya sempat berkeliling diluarnya saja. Admission fee 600 rubel + 200 rubel untuk kamera di bawa masuk. Hermitage bangunannya sangat luas dan terdiri dari 3 lantai. Bagi penikmat seni lukis, Hermitage adalah tempat yang harus dikunjungi. Saya yang awam tentang lukisan, terkagum-kagum melihat keindahan dan kerumitan lukisannya. Lukisan-lukisan dengan kanvas ukuran besar sangat banyak di sini. Bukan hanya karya pelukis Rusia yang dipajang disini tetapi juga karya pelukis Eropa lainnya, sampai ruangan-ruangannya dibagi sesuai asal pelukis, Jerman, Italia dan Perancis. Yang mengagumkan bukan hanya lukisan, karya seni lainnya atau benda-benda bersejarah yang dipajang di sini, tapi juga dekorasi ruangannya sendiri. Seberapa kayanya Kekaisaran Rusia dulu bisa kita saksikan di sini. Saya keluar dari Hermitage pukul 18.00 itu karena memang sudah akan tutup dan saya yakin belum semua bagian gedung sempat saya lihat.

Museum Rusia, Saint Peterburg

Hermitage di malam hari

Di lapangan depan Hermitage, militer Rusia sedang mengadakan semacam gladi resik untuk persiapan upacara peringatan hari kemenangan mereka pada Perang Dunia kedua, yaitu tanggal 9 Mei. Menarik juga melihat semua angkatan militer Rusia berbaris. 

Dari situ saya berjalan menuju ke Masjid Jami untuk menjamak sholat Dhuhur dan Ashar, yang saat itu pukul 20.00 dan masih terang benderang. Stasiun Metro terdekat dari Masjid adalah Gorkovskaya. Pulangnya, saya memilih naik Metro dan keluar di Nevskiy prospek, karena sudah capek jalan kaki. Kembali ke Alpha Hostel untuk ambil backpack dan kemudian jalan kaki menuju Stasiun Moskovskiy untuk menuju Moscow.


Wassalam,
Takbir

No comments: